Pages

Monday, August 27, 2018

HPI Hadiri Sosialisasi Pengembangan Destinasi Papua Barat

HPI baru saja menghadiri kegiatan Sosialisasi Pengembangan Destinasi Pariwisata Papua Barat. Acara tersebut berlangsung di Swissbel Hotel Manokwari, 27 Agustus 2018, dan disponsori oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata - Kementrian Pariwisata Republik Indonesia. Mengawali acara ini Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat Bapak Yusak Wabia, S.Sos., M.Si. mengibaratkan berbagai potensi wisata di daerah ini seperti layaknya seorang gadis cantik yang belum didandani. Oleh karena itu, gadis cantik tersebut perlu dimake-up, diberi perhiasan agar ada pria yang tertarik untuk melamarnya.
Beberapa Pengurus DPD HPI Papua Barat saat menghadiri kegiatan sosialisasi pengembangan
Destinasi Pariwisata di Papua Barat
Dalam kesempatan ini pula Wakil Ketua DPD HPI Provinsi Papua Barat  Jansen Saragih, S.S., M.Par. meminta Pemerintah untuk membuka penerbangan langsung dari luar negeri supaya jumlah wisatawan yang datang ke Papua Barat bisa semakin meningkat.
Menanggapi permintaan tersebut, Anggota Komisi X DPR RI Jimmy Ijie, S.H. yang hadir dan membawakan materi sosialisasi mengatakan bahwa, ia tengah berupaya mendorong pemerintah, dalam hal ini Departemen Luar Negeri RI untuk membuka hubungan diplomatik dengan Negara Palau. Menurutnya, hubungan kerjasama antara Papua Barat dan Negara Palau di Kawasan Pasifik adalah penting. Karakteristik Palau mirip dengan Raja Ampat dan jumlah wisatawan yang berkunjung ke negara itu adalah tujuh kali lipat jumlah penduduknya. Jika penerbangan langsung antara Korror (ibukota Palau) dan Raja Ampat dibuka, maka wisatawan akan semakin banyak yang datang ke Papua Barat.
Pengurus DPD HPI Papua Barat, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat
Bpk. Yusak Wabia, S.Sos., M.Si. dan Anggota Komisi X DPR RI Jimmy Ijie, S.H.
DPD HPI Papua Barat juga menekankan perlunya dukungan pemerintah dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia para pemandu. Hal ini dapat dilakukan dengan memfasilitasi berbagai pelatihan, sertifikasi kompetensi bagi pramuwisata lokal. Pemerintah perlu pula mengeluarkan peraturan daerah yang melindungi masyarakat dan pemandu lokal agar lahan kerja mereka tidak diambil alih oleh para pemandu asing.
Sosialisi Pengembangan Destinasi Papua Barat dihadiri sekitar 60an orang yang berasal dari kalangan industri pariwisata, tokoh masyarakat, dan berbagai instansi pemerintah yang terkait dengan kepariwisataan.
Acara tersebut membahas pula hal-hal yang berkaitan dengan hak ulayat, pemetaan wilayah adat, pelestarian hutan, dan perlunya perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang ludah pinang dan sampah di sembarang tempat.
Kegiatan sosialisasi ini dimulai agak terlambat jam 11.00 dan selesai sekitar jam 03.00 sore.

Wednesday, August 8, 2018

HPI Raja Ampat Selenggarakan Pelatihan Penanganan Korban Kecelakaan

DPC HPI Raja Ampat baru saja menyelenggarakan Pelatihan dan Pengembangan SDM dalam Pariwisata yang Berkelanjutan Bagi Tour Guide HPI Raja Ampat. Pelatihan tersebut dilaksanakan di Waisai dan Arborek dari 1-4 Agustus dan disponsori oleh USAID, Conservation International, Flora and Fauna International, dan BASARNAS (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan.
Salah satu materi yang dipelajari selama pelatihan adalah Penanganan Korban Kecelakaan yang diberikan oleh BASARNAS.
Pelatihan Penanganan Korban Kecelakaan yang diberikan
oleh BASARNAS
Materi ini dianggap penting untuk diketahui karena selama bekerja memandu para wisatawan di lapangan, para pramuwisata (guide) sering dihadapkan dengan cuaca ektrim dan kondisi lapangan yang berbahaya. Hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Untuk menghadapi hal tersebut, para guide perlu dibekali dengan pengetahuan yang memadai tentang bagaimana menerapkan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja sekaligus penanganan korban kecelakaan.
Pelatihan berlangsung lancar dan diikuti oleh para pramuwisata dengan penuh semangat.

Tuesday, August 7, 2018

Audiensi dengan Kadis Pariwisata Provinsi Papua Barat

Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program kerja untuk periode 2018-2023, Pengurus DPD HPI Provinsi Papua Barat melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata - Bapak Yusak Wabia, S.Sos, M.Si. di rumah kediamannya di kawasan Kampung Ambon Manokwari pada 1 Agustus 2018.
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana santai dan penuh kekeluargaan tersebut membahas banyak hal yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata di daerah ini. Ketua DPD HPI memaparkan sejumlah program kerja yang telah disusun selama Musda dan dimantapkan dalam rapat kerja. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata juga menjelaskan rencana kerjanya ke depan. Keduanya berharap untuk menjalin kerjasama yang lebih intensif agar pariwisata di daerah ini bisa lebih baik lagi.
Audiensi dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Prov. PAPUA BARAT Bpk. Yusak Wabia, S.Sos., M.Si.
DPD HPI Papua Barat akan melakukan program sertifikasi guide dengan jumlah 200 orang, pembuatan Kartu Tanda Pengenal, penyiapan paket wisata ke berbagai lokasi wisata di Papua Barat sebagai tindak lanjut dari hasil Rakortek II ICBE.
Di samping itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat mengatakan bahwa beliau akan mengundang kepala-kepala dinas pariwisata dari seluruh kabupaten kota untuk menyamakan persepsi dalam pembangunan kepariwisataan di daerah ini.
Bpk. Yusak Wabia juga mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan pendataan serta survei potensi wisata untuk pembuatan Master Plan pengembangan kepariwisataan secara menyeluruh dari tingkat kabupaten hingga provinsi.
Forum diskusi dengan semua stakeholder kepariwisataan baik pemerintah, HPI, ASITA, PHRI, dan lainnya perlu dilakukan secara rutin. Untuk keperluan itu, beliau akan mendorong pembangunan Gedung Kesenian agar ada ruangan yang bisa disediakan buat forum diskusi tersebut.

Kunjungan Mahasiswa SEFA International

DPD HPI Papua Barat dan Mahasiswa SEFA International
DPD HPI Papua Barat baru saja menerima kunjungan sejumlah mahasiswa SEFA International yang datang dari negeri Belanda. Maksud kunjungan mereka adalah untuk melihat keindahan alam di Papua Barat (Sorong, Manokwari dan Raja Ampat) serta melihat dari dekat bagaimana masyarakat, dan pemerintah menangani permasalahan sampah yang semakin banyak di Tanah Papua. Mereka berada di Papua Barat selama sekitar 3 minggu.
Pengurus DPD HPI Provinsi Papua Barat  yang dipimpin oleh Ketua Matias Rumbruren, Koordinator Wisata Minat Khusus Selancar Air Theo Oldett, dan Bagian Humas Charles Roring secara bergantian memberikan berbagai informasi yang berhubungan dengan berbagai objek wisata di Papua Barat. Di samping itu juga DPD HPI Provinsi Papua Barat menyatakan kesediaannya untuk membantu mempertemukan delegasi SEFA International ini dengan berbagai pihak baik swasta maupun pemerintah sekaligus menyediakan tenaga penerjemah setiap saat jika diperlukan. 
Mahasiswa SEFA International dan Wakil Ketua DPD HPI Papua Barat
Para mahasiswa SEFA International yang melaksanakan studinya di Amsterdam University tersebut menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dukungan HPI tersebut. 
Selama keberadaan mereka di Manokwari, SEFA International menemui pihak pemerintah terutama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manokwari (didampingi guide senior Yunus Maran), para aktivis yang berkecimpung dalam penanganan daur ulang sampah serta pengumpulan botol-botol plastik bekas, dan beberapa sekolah dasar yang memiliki program ekstra-kurikuler khusus penanganan sampah. Di samping itu juga, mereka melakukan kunjungan wisata ke berbagai tempat di Manokwari seperti Pulau Mansinam, Amban Valley View Point (didampingi wakil ketua DPD HPI Yansen Saragih, S.S., M. Par.), dan hutan Susnguakti di Pegunungan Arfak untuk melihat kuskus, dan burung Cendrawasih.
Perjalanan mereka selanjutnya adalah ke Raja Ampat untuk melihat keindahan alam bahari di daerah tersebut. C.R.

Wednesday, July 25, 2018

HPI Menghadiri Rakor Teknis II ICBE

DPD HPI Papua Barat diundang oleh panitia International Conference on Biodiversity, Ecotourism and Creative Economy (ICBE) untuk hadir dalam Rapat Koordinasi Teknis II pada 25 Juli 2018 di Manokwari.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DPD HPI Papua Barat Matias Rumruren, S.S. dan Pdt. Musa Moai koordinator Biro Organisasi yang juga adalah pramuwisata yang lancar berbahasa Jepang.
Ketua DPD HPI PAPUA BARAT 2018-2023 Matias Rumbruren dan Pramuwisata Minat Khusus berbahasa Jepang Bpk. Musa Moai
Dalam Rakor Teknis tersebut, DPD HPI Papua Barat diminta untuk menyiapkan sejumlah paket wisata untuk diberikan kepada sekitar 750 peserta baik dari dalam dan luar negeri yang akan hadir dalam konferensi internasional tersebut.

Manfaat ICBE bagi Papua Barat
Mendorong pemahaman pentingnya pembangunan berkelanjutan dan kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati, pemanfaatan jasa lingkungan dan ekonomi kreatif berbasis budaya.
ICBE juga dimaksudkan untuk membangun komitmen bersama dalam memberikan tempat dan peran sentral masyarakat lokal dalam pelestarian alam serta pemanfaatan Sumber Daya Alam.
ICBE adalah sarana untuk meningkatkan kerja-sama/ koordinasi berbagai pemangku kepentingan baik dalam provinsi, antar provinsi, nasional dan masyarakat global.
Ruang Rakor Teknis II ICBE
ICBE memperkuat dan memperbaiki rencana maupun pelaksanaan Provinsi Konservasi lewat kerjasama berbagai pemangku kepentingan dan penyediaan data dasar (database) serta mendorong pembangunan museum sejarah alam Tanah Papua di Manokwari.
Dalam Rakor Teknis tersebut, DPD HPI Papua Barat diminta untuk menyiapkan sejumlah paket wisata untuk diberikan kepada sekitar 750 peserta baik dari dalam dan luar negeri yang akan hadir dalam konferensi internasional tersebut.
Menurut rencana, ICBE akan diselenggarakan pada tanggal 7-10 Oktober 2018 di Manokwari dengan tujuan untuk menyelaraskan pembangunan dan pelestarian keanekaragaman hayati serta pemanfaatan Sumber Daya Alam secara lestari dan berkelanjutan. C.R.

Wednesday, June 13, 2018

Rapat Perdana DPD HPI Papua Barat

Setelah sukses melaksanakan MUSDA pada 4-5 Juni 2018 dan memilih ketua yang baru, pengurus DPD HPI Papua Barat Periode 2018-2023 melaksanakan Rapat Perdana pada hari Rabu, 13 Juni 2018 di rumah ketua DPD HPI Papua Barat Matias Rumruren S.S.
Para pengurus yang hadir membahas sejumlah agenda penting yang terkait dengan organisasi dan berbagai hal yang berhubungan dengan kepemanduan.
Rapat Perdana DPD HPI PAPUA BARAT Periode 2018-2023
Setelah membicarakan berbagai hal seputaran HPI selama kurang lebih 3 jam, DPD HPI Papua Barat berhasil merumuskan sejumlah langkah - langkah yang perlu dilaksanakan dalam waktu dekat antara lain:

  • Membenahi administrasi organisasi
  • Melengkapi kepengurusan organisasi
  • Pembuatan Kartu Tanda Anggota
  • Persiapan Audiensi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat

Sejumlah guide juga membahas upaya - upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Jepang ke kota Manokwari. Hal ini perlu dilakukan karena berdasarkan sejarah, di zaman Perang Pasifik, kota ini berfungsi sebagai markasnya bala tentara Kekaisaran Jepang.
Rapat berlangsung lancar meskipun sempat turun hujan deras. Setelah rapat selesai para pramuwisata yang hadir kemudian membicarakan serba serbi kepemanduan seperti pengembangan ekowisata di Pegunungan Arfak, Raja Ampat, Sorong, Tambrauw, Kaimana serta Manokwari. C.R.

Wednesday, June 6, 2018

Matias Rumbruren Pimpin HPI Papua Barat

Manokwari, (DPD HPI Papua Barat)-Matias Rumbruren resmi memimpin Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Papua Barat dalam Musyarawah Daerah ke- 2 yang digelar di Manokwari, Selasa (5 Juni 2018).
Jabatan ketua DPD HPI Provinsi Papua Barat tersebut direbut oleh dua guide senior yakni Matias Rumbruren dan Yoris Wanggai namun yang terpilih menjadi ketua adalah Matias Rumbruren dengan perolehan 24 suara. Sedangkan guide senior Yoris Wanggai memperoleh 5 suara.
Ketua terpilih DPD HPI Papua Barat Matias Rumbruren, S.S.  saat menerima pataka HPI dari Ketua DPP HPI Papua Barat
Usai pemilihan ketua terpilih Matias Rumbruren bersama pengurus DPD HPI lainnya langsung dilantik oleh ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pramuwisata Indonesia Sang Putu Subaya.
Ketua Umum DPP HPI Sang Putu Subaya mengatakan bahwa Himpunan Pramuwisata Indonesia adalah organisasi mandiri dan menjadi pengurusnya butuh orang -orang yang siap bekerja dengan dedikasi untuk kemajuan pariwisata.
Ia mengatakan, ketua organisasi harus mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadinya sehingga ada kepercayaan kerja sama anggota dalam menjalani organisasi tersebut.
"Mari kita kerja membangun pariwisata Indonesia terlebih khusus Papua Barat dengan moto kerja keras tapi bukan kerja sembarang, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas," ujarnya.

MUSDA DPD HPI PAPUA BARAT 4-5 Juni 2018  di Swissbel Hotel, Manokwari
Ketum berharap ketua terpilih Matias Rumbruren menjalankan tugas dengan baik dan berpegang teguh pada ADRT organisasi. Selalu membangun komunikasi dengan DPP sehingga program kerja yang telah ditetapkan dalam musyawara daerah dapat berjalan dengan baik.
"Tahun ini kuota sertifikat kompetensi bidang kepemanduan wisata bagi Papua Barat dari Kementerian Pariwisata sebanyak 200 orang. Diharapkan ketua terpilih memanfaatkan kesempatan ini untuk sertifikasi guide di Papua Barat yang belum tersertifikasi," katanya.
Ketua terpilih Matias Rumbruren yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan kepercayaan sebagai ketua DPD oleh seluruh guide Papua Barat pada musda akan dijalankan dengan baik.
Matias mengharapkan dukungan seluruh anggota DPD HPI Papua Barat agar program kerja yang telah disepakati dalam musda dapat dilaksanakan selama periode 2018-2023 demi kemajuan pariwisata di Papua Barat
Text: Ernes Broning Kakisina, Foto: Charles Roring