Tuesday, September 14, 2021

Pramuwisata dari Wondama dan Manokwari Selatan Ikuti Sertifikasi Kompetensi

Membangun SDM Pemandu Wisata di Kabupaten Teluk  Wondama

Dalam rangka menyiapkan generasi muda yang akan berperan serta membangun dunia kepariwisataan  di Kabupaten Teluk Wondama, maka Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Papua Barat menyelenggarakan Sertifikasi Kompetensi Tour Guide/Pemandu Wisata. Kegiatan sertifikasi ini dilaksanakan, dengan merujuk pada standard kepramuwisataan yang telah ditetapkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Para assesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pramindo di Jakarta dan Dewan Pimpinan Daerah  Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPD HPI) Provinsi Papua Barat melaksanakan sertifikasi tersebut pada 16 sampai 18 September 2021  bertempat di Gedung Sasana Karya Kantor Bupati Teluk Wondama.

Pramuwisata HPI Cabang Kabupaten WONDAMA
Sertifikasi Pramuwisata DPC HPI Kabupaten Teluk Wondama

Anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia yang menjadi peserta sertifikasi berasal dari Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Manokwari Selatan. Jumlah peserta yang akan diseleksi sesuai kuota adalah 50 orang. Ada 12 peserta dari  Manokwari Selatan yang akan ikut ambil bagian dalam kegiatan sertifikasi tersebut.

sertifikasi pramuwisata guide di Gedung Sasana Karya, Kabupaten Teluk Wondama oleh BNSP
Peserta sertifikasi pramuwisata DPC HPI Kab. Wondama

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia - DPC HPI Teluk Wondama, Rio Suabey, menyampaikan terima kasih atas upaya yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat maupun Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Wondama yang telah memberikan ruang segar bagi penyiapan pemandu wisata secara baik. Kegiatan ini merupakan dukungan terhadap Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten  Teluk Wondama dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Teluk Wondama. (DPC HPI WONDAMA)

Menurut Rio Suabey, pelaksanaan sertifikasi ini sangatlah penting bagi penataan pembangunan kepariwisataan yang baik.


Wednesday, September 1, 2021

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Wondama Selenggarakan Pelatihan Usaha Pengelolaan Pondok Wisata di Pulau Roon

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Wondama, Bpk. Christian Mambor, S.Hut. menyatakan bahwa "Dalam visi-misi daerah, sektor perikanan dan pariwisata adalah sektor unggulan. Namun demikian, dalam pengembangannya, kita perlu dibantu oleh OPD - OPD lainnya."
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay/ Pondok Wisata di Kampung Niap, Pulau Roon dari tanggal 31 Agustus sampai 2 September 2021.
"Daya tarik wisata alam di Pulau Roon tidak hanya terbatas di laut saja, tetapi juga di hutan sehingga keduanya perlu dikembangkan."
Christian Mambor, S.Hut.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Teluk Wondama
saat memberikan penjelasan tentang Kebijakan dan Program Pembangunan Kepariwisataan
Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay tersebut dibagi dalam beberapa materi antara lain: Pondok Wisata Dalam Sistem Kepariwisataan; Pengelolaan dan Pelayanan Pondok Wisata yang dibawakan oleh Yansen Saragih, S.S., M.Par. - seorang akademisi dari Universitas Papua; Standard Usaha Pondok Wisata yang dipresentasikan oleh Charles Roring, S.T. dari DPD HPI Papua Barat; serta Penyelenggaraan Homestay Pada Masa Penanganan Wabah Covid-19 oleh Alfa Ahoren, S.ST. Par. yang juga dari DPD HPI Papua Barat. 
Pelatihan Pengelolaan Pondok Wisata (Homestay) tersebut diikuti oleh 40 peserta dari 7 kampung di Distrik Roon. Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas para pengelola homestay di kampung-kampung tersebut sehingga kualitas pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung ke Pulau Roon bisa menjadi lebih baik. Para peserta mengikuti pelatihan dengan penuh antusias. 
Wisata alam di Kabupaten Wondama

Di sela-sela kegiatan pelatihan, panitia dan pemateri melakukan kunjungan lapangan ke Pulau Rariyau, Pulau Manuop untuk melihat keindahan alam bahari serta satwa yang ada di sana. 
Pulau Manuop merupakan tempat ratusan burung-burung hinggap. Pulau ini sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai salah satu atraksi wisata pengamatan burung di Provinsi Papua Barat. 
Kunjungan ke Kampung Yende juga dilakukan oleh panitia pelatihan di sore hari untuk melihat Gereja ISNA JEDI yang adalah gereja tertua di Kabupaten Teluk Wondama. Dalam Bahasa Roon artinya adalah AKULAH TERANG. Meskipun kunjungan wisatawan ke Pulau Roon masih rendah karena kendala geografis, dan pendemi covid, Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama tetap berupaya untuk meningkatkan kapasitas sumber warga pengelola homestay dan mempromosikan keunikan budaya dan keindahan alamnya. Warga di Pulau Roon berharap kiranya ketika Pandemi Covid telah berlalu, wisatawan bisa berkunjung ke kampung-kampung mereka. Ditulis oleh Charles Roring