Berwisata ke Danau Anggi

Pegunungan Arfak merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Papua Barat. Ibukotanya saat ini adalah: Irai yang terletak di tepi danau Anggi Giji yang indah. Ada 2 danau besar di sana, Anggi Giji (Danau Laki-laki) dan Anggi Gida (Danau Perempuan). Sudah lama sekali daerah ini menarik perhatian para ilmuan dan wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Wisatawan Austria saat sedang menikmati pemandangan danau Anggi di Pegunungan Arfak
Wisatawan Austria saat melihat Pemandangan Danau Anggi Giji di Pegunungan Arfak
Ekspedisi Ilmiah
Tahun 1872 ilmuan Italia Luigi Maria D'Albertis dan Odoardo Beccari melakukan ekspedisi ke Manokwari dan Pegunungan Arfak. Informasi ilmiah yang mereka peroleh selama berada di sana kemudian mereka tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul: New Guinea - What I did and What I Saw yang terbit tahun 1880. Di dalam buku itu, D'Albertis menceritakan kekagumannya terhadap keindahan Burung Western Parotia untuk pertama kali ke dalam dunia ilmiah. Informasi mengenai keanekaragaman hayati Pegunungan Arfak dalam buku itu semakin menyebar di kalangan ilmuan barat. Sejak saat itu mereka mulai banyak yang berkunjung ke Pegunungan Arfak.
Salah satu yang terkenal adalah kunjungan Pangeran Leopold III dan Isterinya Puteri Astrid ke Papua Barat mulai Desember 1920 sampai Mei 1929. Sang pangeran beserta para pembantunya juga berkunjung ke Danau Anggi. Mereka jalan kaki.
Ilmuan dan wisatawan umum kini lebih mudah ke Pegunungan Arfak. Mereka melihat flora dan fauna yang hidup di sana dan juga bertemu dengan penduduk lokal yang ramah.
Berwisata ke Papua Barat
Pemandangan dari atas Danau Anggi Gida
Kunjungan Presiden Indonesia
Tanggal 27 Oktober 2019 yang  baru lalu Presiden RI Joko Widodo dan ibu negara Iriana Joko Widodo serta beberapa menterinya berkunjung ke Danau Anggi. Sang Presiden kagum dengan pemandangan Danau Anggi yang indah sekali. Presiden berjanji untuk meningkatkan kualitas jalan yang menghubungkan Danau Anggi dan kota Manokwari dengan jalan aspal. Sebagian ruas jalan sudah diberi aspal. Pemerintah pusat juga memberi dukungan perpanjangan lapangan terbang sehingga bisa didarati pesawat jenis ATR.
Sekarang sudah ada jalan mobil yang menghubungkan kota Manokwari dengan kedua danau tersebut. Oleh karena itu perjalanan ke sana dapat ditempuh selama kurang lebih 4 jam dengan menumpang kendaraan 4WD. 

Pertanian
Masyarakat setempat membangun rumah mereka di sepanjang pesisir danau. Mereka hidup berkebun dan menanam sayur kol, wortel, sawi putih, daun bawang, kentang, buah markisa, nenas, dan lain-lain. Hasil pertanian yang mereka panen kebanyakan dijual ke ibukota Kabupaten di Anggi, ke kota Ransiki, dan kota Manokwari. 
Karena danau Anggi berada pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan air laut, maka suhu udaranya sejuk di siang hari dan dingin di malam hari. Iklim ini sangat cocok bagi berbagai tumbuhan bunga. Ada beberapa spesies bunga endemik yang bisa kita jumpai di lereng-lereng gunung yang mengitari Danau Anggi Giji dan Anggi Gida. Beberapa di antaranya termasuk Rhododendron konori, Rhododendron laetum, serta Rhododendron zoelleri. Ada juga tanaman bunga lain yang tumbuh liar atau ditanam warga di sekitar pekarangan rumah mereka seperti mawar, canna, nepenthes, anggrek pink terrestrial, gladiol, dan amaryllis.

HPI
Para guide dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Pegunungan Arfak bisa memandu wisatawan ke beberapa titik pemandangan (viewpoint) di sekitar danau. Dua di antaranya adalah Kobrey Viewpoint dan Sensenemes Viewpoint. 
Liburan ke Papua Barat
Perkampungan masyarakat di sekitar Danau Anggi Gida
Wisata Pegamatan Burung
Wisatawan pengamat burung yang ingin lebih mengenal keanekaragaman hayati hutan hujan tropis Papua bisa juga berkunjung ke kampung Mbenti untuk melihat burung pintar Vogelkop Bowerbird, Western Parotia, Magnificent Bird of Paradise, Black Sicklebill serta berbagai spesies lain yang merupakan burung endemik Pegunungan Arfak. Tidak jauh dari kampung Mbenti, ada juga kampung Indabri. Masyarakat di sana memiliki hasil pertanian yang sangat terkenal di Papua Barat. Namanya adalah nenas madu. Rasanya manis dan menyegarkan terutama ketika wisatawan tengah melakukan perjalanan panjang seharian penuh. Air sungai yang ada di sana juga dingin sekali seperti air es bila kita memakainya untuk membasuh muka.

Pramuwisata Resmi
Jika Anda ingin melakukan perjalanan wisata ke Danau Anggi, sebaiknya Anda dipandu oleh pramuwisata resmi dari Kabupaten Pegunungan Arfak. Mereka bisa mengatur kendaraan 4WD, akomodasi selama berada di lokasi wisata serta memandu wisatawan di daerah pegunungan sambil melihat kampung-kampung masyarakat adat secara lebih dekat.
Di Pegunungan Arfak sudah ada Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Ketuanya adalah Krif Indow. Wisatawan yang ingin ke sana dan membutuhkan jasa pramuwisata, bisa dipandu oleh Krif dan teman-temannya. Nah, jika Anda berminat, silahkan menghubungi Krif lewat ponsel/ WA nomor: +6282199373276
Semoga perjalanan Anda ke Pegunungan Arfak akan sangat menyenangkan. 


Ditulis oleh: Charles Roring

No comments:

Post a Comment