Saturday, December 5, 2020

DPC HPI Kabupaten Teluk Wondama Telah Resmi Dilantik

Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPC HPI) Kabupaten Teluk Wondama resmi dilantik oleh Ketua DPD HPI Papua Barat Matias Rumbruren S.S, Selasa (02/12/2020) di Pantai Rowor, Distrik Teluk Duairi. 

Kegiatan pelantikan ini difasilitasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Wondama.

Hadir dalam pelantikan tersebut Bupati Teluk Wondama yang diwakili oleh Ir. Jemmy Suila M.Si dan Ketua DPR Teluk Wondama yang diwakili oleh Ir.Eddy A. Renmaur.

Turut hadir pula Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Wondama Christian Mambor dan beberapa kepala OPD lainnya di lingkungan pemerintah kabupaten Teluk Wondama.

Dalam acara pelantikan tersebut dilakukan prosesi ucap janji dan penyerahan Pataka oleh Ketua DPD HPI PAPUA BARAT dan diikuti oleh pengurus DPC HPI Teluk Wondama.

Ketua DPD HPI Papua Barat melantik DPC HPI Teluk Wondama
Pelantikan DPC HPI Kabupaten Teluk Wondama

Usai prosesi pelantikan, Ketua DPC HP Teluk Wondama terpilih Rio Albertho Suabey menyampaikan ucapan terimakasih kasih kepada DPD HPI PAPUA BARAT dan pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang telah bersama-sama memfasilitasi dan menyelenggarakan pelantikan pengurus DPC HPI Wondama.

Rio juga berharap dapat terus bersama-sama membangun Pariwisata Wondama dalam sinergitas dengan semua komponen yang ada di Wondama.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPD HPI Papua Barat, Matias Rumbruren menekankan pentingnya koordinasi dan kolaborasi dengan semua stakeholder yang ada untuk memajukan pariwisata Teluk Wondama yang sangat kaya dengan potensi wisata alam, budaya dan sejarah.

Bupati dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kabag Ekonomi Pembangunan Setda Kabupaten Teluk Wondama, Ir. Jemmy Suila,M.Si. mengapresiasi langkah DPD HPI Papua Barat yang telah membentuk DPC HPI Wondama.

Harapan pemerintah daerah kedepannya Pariwisata Wondama dapat maju dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat karena dampak langsung dari kemajuan pariwisata adalah kesejahteraan rakyat yang ada di daerah.

Turut memberikan sambutan pada acara pelantikan tersebut, Ketua DPRD Teluk Wondama yang diwakili oleh Bapak Ir.Eddy Renmaur. Ia menyampaikan bahwa profesi pramuwisata adalah profesi terdepan dalam dunia pariwisata karena pramuwisata adalah orang yang berhadapan langsung dengan wisatawan.

Oleh sebab itu sebagai wakil rakyat beliau mendukung dan mengapresiasi OPD terkait yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Wondama dibawah kepemimpinan Bapak Christian Mambor yang dalam satu tahun belakangan ini bekerja dengan serius membangun Pariwisata Wondama.

Dukungannya untuk kemajuan pariwisata Wondama akan diwujudkan dengan dukungan anggaran dan regulasi yang dibutuhkan melalui fungsi legislasi di DPRD Teluk Wondama.

Acara pelantikan ditutup dengan doa dan foto bersama dengan semua pengurus DPC HPI Kabupaten Teluk Wondama, tamu undangan dan Pimpinan OPD. Yansen - DPD

Thursday, December 3, 2020

Pemkab Teluk Wondama Kembangkan Wisata Pengamatan Burung dan Satwa Liar

Kakaktua Jambul Kuning (Sulphur-crested Cockatoo)
Sulphur-crested Cockatoo

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Wondama telah melakukan survei awal untuk mendata berbagai spesies burung yang ada di kawasan hutan pesisir dan perbukitan di daerah pinggiran Rasiei - ibu kota Kabupaten Teluk Wondama hingga Kampung Aisandami. Kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama dengan para pramuwisata dari DPD HPI Prov. Papua Barat yang lagi berada di Rasiei untuk melantik DPC HPI Kab. Teluk Wondama, serta Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih untuk mempromosikan ekowisata pengamatan burung dan satwa liar ke dunia internasional melalui sejumlah website dan media sosial.

Rainforest Tour in West Papua
Birding in Teluk Wondama regency

Pendataan awal di lapangan dilaksanakan di Hutan Rowi, Pantai Rasiei, Pelabuhan Sewandamuni, Pantai Sobey, Bukit Wandamui dan Pantai Rowor serta ruas jalan menuju kampung Aisandami. Sejumlah spesies burung berhasil dicatat antara lain: Pinon Imperial Pigeon (Ducula pinon), Pink-spotted Fruit Dove (Ptilinopus perlatus), Brown Cuckoo Dove (Macropygia amboinensis), Glossy Swiftlet, Lesser  Frigatebird, Whimbrel, Little Tern, Spangled Drongo, Brahminy Kite, Olive-backed Sunbird (Burung Matahari Perut Kuning), Black-Sunbird, Black-capped Lory, Sulphur-crested Cockatoo (Kakaktua Putih), Palm Cockatoo (Kakaktua Raja),  serta Helmetted Friarbird, Yellow-faced Myna dan Golden Myna.

birding tour in West Papua
Blyth's Hornbill in Wondiwoi forest

Kegiatan survei kemudian dilanjutkan di hutan sepanjang ruas jalan antara Kampung Aisandami dan Kampung Yopanggar di pagi dan sore hari. Beberapa spesies penting yang berhasil dicatat antara lain Lesser Birds of Paradise (Cendrawasih Kuning Kecil), King Bird of Paradise/ Cendrawasih Raja (Cicinnurus regius), Magnificent Riflebird/ Toowa Cemerlang, Lowland Peltop (Peltop blainvilii) Grey Crow, Hooded Butcherbird (Jagal Papua), Red Myzomela (Myzomela cruentata), Red-cheeked Parrot, Wompoo Fruit Dove, Mimic Meliphaga, Long-billed Honeyeater, Coconut Lorikeet, Frilled Monarch, Golden Cuckooshrike, White-bellied Cuckooshrike, Willie Wagtail, Olive-crowned Flowerpecker, Rusty Pitohui, Oriental Dollarbird, Hook-Billed Kingfisher, Common Paradise Kingfisher, Moustached Treeswift, White-bellied Sea-Eagle dan lain-lain.

Kawasan Pesisir Teluk Wondama memiliki sejumlah pantai tropis dengan pemandangan yang indah seperti Pantai Rasiei, Pantai Sobey dan Pantai Rowor. 

Selain kegiatan pengamatan burung, survei lapangan tersebut diselingi dengan aktivitas snorkeling dan freediving di kawasan terumbu karang Tanjung Duari. Sejumlah spesies ikan yang menarik untuk dilihat oleh wisatawan antara lain: Spinecheek Anemonefish (Premnas biaculeatus), Striped Surgeonfish (Acanthurus lineatus), Emperor Angelfish (Pomacanthus imperator), Moorish Idol (Zanclus cornutus). Ada juga berbagai species ikan damsel, parrotfish, dan grouper di perairan tersebut. Selain ikan, wisatawan bisa melihat bintang laut biru (Linckia laevigata), dan Kima (Tridacna gigas) serta berbagai jenis satwa laut di Teluk Duari

coral reef in Cendrawasih bay national park
Terumbu Karang di Tanjung Duari

Kawasan pinggiran kota Rasiei memiliki banyak sekali spesies hewan dan tumbuhan sebagai attraksi ekowisata hutan dan terumbu karang. Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Teluk Wondama, Bpk. Christian Mambor, S.Hut., kerja sama survei lapangan dan promosi ini diharapkan dapat mendatangkan wisatawan internasional ke Teluk Wondama.

Pinon Imperial Pigeon

Menurut Kabid Pemasaran Pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Teluk Wondama, Diana Armayanti, S.Kom., birdwatching merupakan istilah baru dan masih terdengar asing bagi masyarakat umum di Teluk Wondama, termasuk bagi wisatawan domestik di Teluk Wondama. Hanya sebagian kecil wisatawan  yang memahami istilah birdwatching, sebagian besar masyarakat dan wisatawan domestik lebih mengenal wisata bahari yg ada di Teluk Wondama. Meskipun pengetahuan masyrakat atau wisatawan terhadap birdwatching masih minim, namun kami setuju jika dikembangkan kegiatan wisata birdwatching sebagai alternatif daya tarik yang baru. Melihat fakta potensi yg ada, maka langkah awal yang perlu dilakukan oleh pihak pemda baik itu kabupaten maupun distrik dan kampung adalah memperkuat nilai edukasi pada kegiatan wisata birdwatching. Pada tahap promosi, kita perlu untuk memperkuat upaya pengenalan produk kepada calon wisatawan birdwatching. Pada produk ini juga perlu diberikan nilai – nilai edukasi yang mana wisatawan harus memahami bahwa kegiatan birdwatching bukan hanya sekedar mengamati atau mengambil foto burung saja namun juga terdapat tujuan pelestarian di dalamnya. 

Pengemasan potensi keragaman jenis burung di Kab. Teluk Wondama diharapkan dapat menjadi paket wisata birdwatching tentu menjadi daya tarik baru bagi wisatawan karena dapat meningkatkan pengalaman berwisata. Pengembangan wisata ini diharapkan juga memiliki manfaat bagi daerah khususnya masyarakat terutama dalam mendorong peningkatan jumlah wisatawan dan lama tinggal wisatawan sehingga berdampak juga pada peningkatan pendapatan masyarakat kampung selaku pengelola desa wisata.

Ibu Diana mengharapkan agar wisata birdwatching tidak hanya memiliki dampak positif dari aspek finansial namun juga bagi kelestarian lingkungan sekitar. Jika keanekaragaman burung menjadi daya tarik utama pariwisata, tentu kesadaran masyarakat untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan tempat tinggal mereka yang merupakan habitat burung juga akan meningkat.

Survei ini merupakan studi awal yang dilakukan untuk mengidentifikasi potensi pengembangan wisata birdwatching dari Rasiei, Wondiboy, Wasior hingga Teluk Duairi. Hasil survei yang dilakukan sejak tanggal 30 November hingga 2 Desember 2020 ini memberikan gambaran terhadap rencana pengembangan wisata birdwatching. Masih diperlukan survei lanjutan yang berkaitan dengan pemetaan titik – titik lokasi pengamatan burung, strategi pengelolaan wisata birdwatching, serta strategi promosi dan pemasaran wisata birdwatching yang bertanggungjawab.

Hingga saat ini pemerintah pusat masih menutup akses bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia. HPI berharap pemerintah bisa membuka lagi akses tersebut sehingga wisatawan internasional bisa berkunjung dengan menerapkan standard protokol kesehatan menurut aturan Normal Baru. Charles - DPD HPI PB.

Pelatihan Pemandu Wisata Sejarah dan Warisan Budaya di Kabupaten Teluk Wondama

Pelatihan Pemandu Wisata Sejarah dan Warisan Budaya yang dilaksanakan selama dua hari sejak tanggal 30 November hingga 1 Desember 2020 secara resmi ditutup oleh Christian Mambor selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Wondama. 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan  Kabupaten Teluk Wondama, Bpk. Christian Mambor, sedang menabuh tifa

Kegiatan yang dilaksanakan di Kampung Wisata Aisandami diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari beberapa Kampung dari dua distrik yakni Distrik Roon dan Distrik Teluk Duairi Kabupaten Teluk Wondama.

Kepala Dinas Kebudayaan 

Pelatihan ini diisi dengan beberapa Materi pelatihan seperti Kebijakan Pembangunan Pariwisata Kabupaten Teluk Wondama, Pengetahuan Dasar Pemanduan Wisata, Tugas Utama Pemanduan Wisata, Kode Etik profesi kepemanduan dan praktek pemanduan wisata. Narasumber pelatihan selain berasal dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Wondama juga mengundang Narasumber dari Akademisi Pariwisata yakni Yansen Saragih S.S.,M.Par yang juga adalah Wakil Ketua DPD HPI PAPUA BARAT.

Foto bersama peserta pelatihan, pemateri serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di Teluk Wondama

Dua pramuwisata senior dari DPD HPI Papua Barat, Matias Rumbruren dan Charles Roring diundang juga ke dalam ruangan pelatihan untuk membagikan cerita mengenai pengalaman mereka memandu wisatawan ke berbagai lokasi wisata di Tanah Papua dan kawasan lain di Indonesia untuk memberi tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai profesi pramuwisata kepada para local guide yang hadir.

Penyerahan sertifikat kepada para peserta pelatihan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Teluk Wondama

Pada acara penutupan dilakukan juga penyerahan sertifikat pelatihan kepada peserta dan ditutup dengan menabuh tifa sebanyak lima kali oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Wondama. DPD HPI Papua Barat.

Friday, November 27, 2020

DPC HPI TELUK WONDAMA SEGERA DIBENTUK

Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia Kabupaten Teluk Wondama akan segera dibentuk. Hal ini dinyatakan oleh Ketua DPD HPI Papua Barat Matias Rumbruren, S.S. pada 26 November di Manokwari saat ditemui Rio Suabey selaku pramuwisata yang berasal dari daerah tersebut.

Beberapa Pengurus DPD HPI Papua Barat bersama Rio Suabey selaku pramuwisata dari Kabupaten Teluk Wondama saat rapat persiapan pembentukan DPC HPI.

Himpunan Pramuwisata Indonesia adalah wadah berhimpunnya para pemandu turis. Sebagai organisasi profesi non-politik, HPI bermitra dengan pemerintah dan masyarakat setempat untuk mengembangkan pariwisata.

Kabupaten Teluk Wondama memiliki banyak sekali potensi dan obyek wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun manca negara. 

Menurut Matias, atraksi wisata alam bahari, hutan, dan pesisir, yang dipadu dengan sejarah dan keunikan budaya, jika ditata dan dipromosikan dengan baik, dapat mendatangkan wisatawan. Kunjungan wisatawan tersebut akan membuka lapangan kerja bagi lewat uang yang mereka belanjakan selama berada di Kabupaten Teluk Wondama dan meningkatkan pendapatan asli daerah.

Kegiatan pembentukan DPC HPI Kabupaten Teluk Wondama rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 2 Desember 2020 di Wasior difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Teluk Wondama.


Friday, August 28, 2020

Ekowisata Pengamatan Burung di Pegunungan Tambrauw

Sebagian besar wilayah Kabupaten Tambrauw terdiri dari daerah pegunungan dan lembah. Hutan hujan tropis yang menutupinya adalah habitat alami bagi ratusan spesies burung yang berwarna-warni.
Wisatawan Eropa di Gunung Sakofsiah Tambrauw
Foto: Nico Nauw
Ini adalah daya tarik yang penting bagi wisatawan pencinta alam baik domestik maupun manca negara. Wisata pengamatan burung sudah mulai berkembang di Kabupaten Tambrauw sejak beberapa tahun belakangan ini.


Kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke sana berasal dari Amerika Utara dan Eropa. Rata-rata dari mereka ingin melihat burung-burung surga yang hidup di hutan.
Birdwatching in Tambrauw mountains
Wisatawan dari Amerika Serikat di Lembah Ases dipandu warga setempat. Foto: Charles Roring
Lokasi ideal untuk pengamatan burung adalah wilayah transisi dari hutan dataran rendah ke hutan dataran tinggi. Kawasan hutan seperti ini memiliki kepadatan dan variasi spesies burung yang tinggi. Daerah pengamatan burung (birdwatching) seperti ini bisa dilihat di kawasan pegunungan di pesisir utara daerah Distrik Abun terutama di Weyos, Distrik Kebar, Distrik Senopi, Distrik Miyah, Kampung Ayapokiar, Gunung Sakofsiah dan Lembah Ases hingga kota Fef serta Distrik Yembun. Daerah-daerah tersebut umumnya bisa dicapai dengan kendaraan 4WD.
Burung Hooded Pitta di Fef
ibukota Kabupaten Tambrauw. Foto: Nico Nauw
Kota Fef mungkin merupakan lokasi yang lebih mudah untuk dijangkau karena statusnya sebagai ibukota Kabupaten Tambrauw.  Ada juga rumah-rumah singgah yang bisa dijadikan sebagai tempat menginap oleh para wisatawan. Rata-rata wisatawan menghabiskan waktu antara 3 hari sampai 1 minggu di Tambrauw.
Sejumlah spesies burung yang mereka lihat antara lain: Cendrawasih Kuning Kecil (Lesser Birds of Paradise), Peltop Pegunungan (Mountain Peltop), Cendrawasih Belah Rotan (Magnificent Bird of Paradise), Buzzard Ekor Panjang (Long-tailed Buzzard), Cekakak Suci (Sacred Kingfisher), dan lain-lain.
Burung Cendrawasih Kuning Kecil di Hutan Ayapokiar, Kabupaten Tambrauw. Foto: Nico Nauw
Untuk mengamati burung, wisatawan umumnya membawa binocular (kijker), kamera dengan lensa telefoto, laser pointer serta buku panduan lapangan Birds of New Guinea karya Thane K. Pratt dan Bruce Beehler.
Aktivitas ekowisata di Kabupaten Tambrauw membawa manfaat positif bagi perekonomian masyarakat yang dikunjungi. Wisatawan membayar sejumlah uang ke pemilik rumah tempat mereka menginap, membeli bahan makanan dari penduduk setempat serta membayar jasa pemandu lokal saat mereka berwisata di hutan Tambrauw.
Burung Cendrawasih Belah Rotan di hutan Fef
Foto: Niko Nauw
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah secara drastis memaksa pemerintah untuk menghentikan dulu perjalanan wisatawan asing ke berbagai tempat di Indonesia. Jika Pandemi Covid-19 ini sudah mereda atau sudah ada vaksinnya maka ada kemungkinan pemerintah akan membuka lagi akses bagi wisatawan asing yang ingin berkunjung ke Tambrauw.
Jika Anda berminat untuk berkunjung ke Tambrauw dan membutuhkan jasa pemandu, silahkan menghubungi: Nico Nauw lewat WA: 082198060084 - (Ketua) dan Anis Sundoi 085243497666 (Wakil Ketua) DPC HPI Kabupaten Tambrauw.

Long-tailed Buzzard
Buzzard Ekor Panjang di Gunung Sakofsiah Pegunungan Tambrauw
Untuk mencapai Fef, ibukota Kabupaten Tambrauw, caranya mudah sekali. Jika Anda tinggal di Jakarta, silahkan terbang ke kota Sorong atau Manokwari. Sebelum berangkat, siapkan perlengkapan birding seperti yang disebutkan di atas. Pemandu lokal akan mengurus kendaraan, bahan makanan, dan memberitahu kedatangan Anda kepada pihak-pihak terkait mengenai perjalanan wisata ke Tambrauw.
Semoga perjalanan wisata Anda ke Kabupaten Tambrauw bisa terlaksana dengan baik dan menyenangkan. Ditulis oleh Charles Roring.

Tuesday, August 25, 2020

Nostalgia Bersama Bapak Niko Suabey

Tahun 1990-an Bapak Niko Suabey bertugas sebagai polisi di Manokwari. Karena kemahirannya berbahasa Inggris, beliau kerap ditugasi oleh pimpinannya untuk melayani dan mengawasi wisatawan asing yang berkunjung ke daerah ini. Beberapa kali beliau bersama Matias Rumbruren melayani wisatawan yang datang dengan kapal pesiar dan singgah di Pelabuhan Manokwari. Salah satunya adalah kapal pesiar Bianca. 

Ketika itu, hanya Matias Rumbruren dan Polisi Nico Suabey yang diperbolehkan masuk ke ruangan nakhoda. Adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi mereka, karena bisa melayani para wisatawan yang datang dengan kapal pesiar tersebut. 

Bpk. Niko Suabey bersama Ketua DPD HPI PB Matias Rumbruren dan Wakil Ketua DPD HPI PB Yansen Saragih 

Pada malam 23 Agustus 2020 yang lalu, beberapa pengurus DPD HPI Papua Barat, Matias Rumbruren, Yansen Saragih dan Charles Roring menemui Bpk. Niko Suabey di rumah keluarga di kawasan Reremi Puncak. Beliau senang sekali berbagi cerita tentang pengalaman selama melayani wisatawan yang datang baik secara perorangan maupun dalam jumlah besar. Sekarang beliau telah pensiun. Perjuangannya dalam mengembangkan kepariwisataan di Tanah Papua, kini dilanjutkan oleh putranya Rio Suabey di Kabupaten Teluk Wondama. Rio telah bergabung dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia. Beberapa minggu lalu, Rio telah mengikuti Sertifikasi Kompetensi Pramuwisata yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi melalui LSP Maestro di Kota Sorong. 

DPD HPI Papua Barat akan membentuk DPC HPI Kabupaten Teluk Wondama tahun 2020 ini. Tujuannya adalah untuk membantu peningkatan kapasitas pramuwisata lokal, sehingga mereka bisa ikut berperan dalam membangun industri pariwisata di Kabupaten Teluk Wondama. CR.

Friday, August 14, 2020

DIRGAHAYU RI YANG KE 75

 

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 75
HUT KEMERDEKAAN RI 75

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat resmi membuka kegiatan Uji kompetensi bidang Kepemanduan

Sorong,  14 Agustus 2020 bertempat di Hotel Kyriad telah dilaksanakan uji kompetensi bagi pemandu wisata di provinsi Papua Barat. Jumlah assesi yang diuji 74 orang yang berasal dari 7 kabupaten, diantaranya Kabupaten Sorong,  Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan Arfak,  Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Maybrat.

Kepala Dinas dan Pelaksana Sertifikasi Menabuh Tifa
Sebagai Tanda Dimulainya Kegiatan Sertifikasi Kompetensi

Dalam sambutan pada acara pembukaan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, Yusak Wabia, S.Sos.,M.Si, mengharapkan keseriusan seluruh peserta uji kompetensi yang ikut sertifikasi hari ini, karena pentingnya memiliki sertifikat kepemanduan di masing-masing daerah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat saat memberi kata sambutan

Uji kompetensi yang dilakukan kali ini terlaksana atas kerjasama LSP Maestro dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sebagai perwakilan LSP Maestro, Rezky Januar melaporkan bahwa kegiatan Uji Kompetensi yang diselenggarakan oleh LSP Maestro tahun ini selain dilakukan di Provinsi Papua Barat juga diselenggarakan di provinsi Papua. Assesor yang dilibatkan untuk menguji adalah 4 Assesor provinsi Papua Barat diantaranya Matias Rumbruren,SS., Yansen Saragih, SS., M.Par, Alfa Ahoren, S.ST.Par, dan Rani Tumundo, serta 1 orang Assesor pusat Rezky Januar. 


Turut hadir dalam penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi antara lain Ketua- ketua DPC diantaranya Ketua DPC Sorong  (Maikel Mobalen), DPC Tambrauw  (Nico Nauw),  DPC RAJA AMPAT (Rani Tumundo),  DPC Pegunungan Arfak (Kriff Indow).

Ketua DPC HPI Kabupaten Sorong
Ketua DPC HPI Kabupaten Sorong
Michael Mobalen

Sementara itu Ketua DPC HPI Kabupaten Sorong, Michael Mobalen, yang bertindak sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi Pramuwisata HPI se-Papua Barat tahun 2020, berkata: "Terima kasih banyak kepada DPD HPI Papua Barat yang telah memfasilitasi kami HPI cabang se-Papua Barat khususnya kami di HPI Kabupaten Sorong dalam mengikuti uji kompetensi ini. Hal ini merupakan tanda awal kemajuan wadah HPI di kabupaten Sorong karena dengan demikian para guide/pemandu wisata khususnya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik secara legal. Bahkan uji kopetensi ini memacu para pemandu untuk sungguh-sungguh menjalankan tugas kepemanduannya secara profesional. Apapun hasilnya nanti setelah disampaikan oleh LSP dan BNSP terkait kelulusan uji kopetensi ini, kami HPI Kabupaten Sorong yang telah mengikuti ujian ini telah siap utk menerima hasilnya- Keberhasilan bagi mereka yang lulus, dan evaluasi bagi mereka yang belum sempat lulus."

Kota Sorong sebagai pintu masuk bagi wisatawan domestik maupun manca negara, memegang posisi yang sangat strategis dalam industri pariwisata. Oleh karena itu, DPD HPI Papua Barat memandang bahwa pelaksanaan sertifikasi bagi para pramuwisata di Sorong merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa para pemandu dilapangan memiliki kompetensi dalam melayani wisatawan. (YS & CR DPD HPI PB)

Sertifikasi Uji Kompetensi Pemandu Wisata Papua Barat

Menyongsong era new normal, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Sertifikasi Kompetensi Sektor Pariwisata Bidang Pemandu Wisata bertempat di Hotel Kyriad M di Kota Sorong pada Jumat, 14 Agustus 2020.

Kegiatan ini diikuti 74 peserta yang tergabung dalam keanggotaan organisasi HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) dari beberapa daerah di Provinsi Papua Barat diantaranya HPI DPC Kabupaten Sorong, HPI DPC Kabupaten Raja Ampat, HPI DPC Kabupaten Fak-fak, HPI DPC Kabupaten Tambrauw, HPI DPC Kabupaten Pegunungan Arfak, HPI DPC Kabupaten Manokwari, Bakal Calon HPI DPC Kabupaten Maybrat dan Bakal Calon HPI DPC Kabupaten Teluk Wondama.

Sertifikasi Kompetensi untuk Pramuwisata

Sertifikasi diselenggarakan atas kerjasama LSP Pariwisata Maestro dan Asdep Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif HPI DPC Kabupaten. Di sampaikan juga oleh Rezky Januar S. Kom, sebagai Penguji pada kegiatan hari ini bahwa metode ujian tidak secara tertulis tetapi semua berbasis online melalui Handphone masing-masing peserta.

Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat, Yusak Wabia S.Sos, M.Si. Dalam sambutannya beliau mengucap syukur atas diberikannya nafas kehidupan sehingga bisa ketemu dengan teman-teman guide HPI untuk bersama-sama dalam acara ini.  Dia juga berharap dengan adanya uji kompetensi ini anggota HPI di Papua Barat bisa menjadikannya sebagai penyemangat untuk terus mengembangkan potensi setiap anggota.

Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Pemandu Wisata

Beliau juga menyampaikan beberapa hal penting diantaranya kita harus mendukung apa yang yang diprogramkan pemerintah untuk mengangkat pariwisata menjadi urutan nomor 1 Asia Tenggara. Peluang ini harus ditangkap, dan sebaiknya masing-masing kepala daerah harus menangkap peluang ini. Jangan jadi main, lain latihan lain. Beliau juga menyampaikan, ada baiknya rumah sakit yang ada di daerah dapat menyediakan sarana untuk memeriksa kesehatan para wisatawan yang akan ke Raja Ampat atau destinasi wisata lainnya yang ada di Papua Barat. Dan juga rambu2 laut diharapkan dapat menjadi point utama bagi pariwisata di daerah perairan seperti di Raja Ampat agar dapat menjadi acuan bagi para pelaku wisata dalam melakukan kegiatan pariwisata. Polisi pariwisata juga sebaiknya harus ada dalam lingkungan pariwisata khususnya Raja Ampat untuk dapat membantu pemerintah menjaga destinasi wisata dan juga wisatawan yang berkunjung.

Ketua-ketua DPC bersama Kepala Dinas Pariwisata 
Provinsi Papua Barat

Untuk para pemandu wisata dia mengatakan agar dapat memberikan keamanan dan kenyamanan wajib dilaksanakan dalam kita melayani tamu. Akses, Fasilitas, Akomodasi, Atraksi dan Promosi adalah hal yang harus menjadi perhatian Pemerintah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Guide sebagai ujung tombak harus benar-benar paham dengan semua hal yang menyangkut pariwisata dan wajib memiliki sertifikat dan melalui uji kompetensi ini diharapkan agar anggota HPI mengambil kesempatan ini dengan baik.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa ia membuka acara Sertifikasi Uji Kompetensi Sektor Pariwisata Bidang Pemandu Wisata

Ditulis oleh: Recky Mugama

Friday, August 7, 2020

Ucapan Selamat kepada DPC HPI Kabupaten Biak Numfor

Dpd hpi papua barat ucapkan selamat kepada dpc hpi Kabupaten Biak Numfor
Ucapan Selamat Kepada Ketua DPC HPI BIAK NUMFOR


Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia Provinsi Papua Barat mengucapkan selamat dan sukses kepada Sdr. Abraham Rudolf Ronsumbre atas pelantikan dirinya sebagai Ketua DPC HPI Kabupaten Biak Numfor. Semoga pariwisata di daerah itu dapat maju dan bisa bersaing dengan wilayah - wilayah lain di Indonesia.

HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA SE-PAPUA BARAT LAKSANAKAN RAKERDA II

Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Se-Papua Barat berhasil menggelar Rapat Kerja Daerah Ke-2 secara daring pada 5 Agustus 2020. Rakerda ini diikuti oleh para pengurus DPD HPI Papua Barat dan cabang-cabang HPI yang telah terbentuk yakni Raja Ampat, Manokwari Selatan, Sorong, Fakfak, Manokwari, dan Pegunungan Arfak. 


Rakerda HPI Papua Barat
Rakerda HPI Papua Barat 2020

Rakerda dihadiri juga oleh pemerintah yakni Kadisbudpar Provinsi Papua Barat Bpk. Yusak Wabia,S.Sos., M.Si.; Kabid Pariwisata Bpk. Yakobus Basongan, S.Sos. dan Kepala Seksi Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat Rozene Sanchia Patay, S.S.

Laporan Kegiatan DPD HPI Papua Barat
Laporan Kegiatan oleh Ketua DPD HPI Papua Barat Matias Rumbruren
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat Bpk. Yusak Wabia,S.Sos., M.Si. dan sejumlah pengurus DPD HPI Papua Barat


Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat mengatakan bahwa Ia bangga dengan HPI yang telah bekerja keras membentuk 7 cabang. Selaras dengan apa yang dikatakan Ketua DPP HPI sebelumnya, Bpk. Yusak Wabia juga meminta agar HPI menyiapkan program yang sesuai dengan kondisi daerah, kemampuan HPI, ketersediaan dana serta keadaan di lapangan. Program yang bisa menyentuh masyarakat itu lebih baik, tambahnya. Ia meminta agar DPC-DPC yang telah terbentuk, supaya bisa bekerja sama dengan DPD dan DPP maupun dengan pemerintah. Kerja sama ini akan membuat HPI dan pemerintah bisa sejalan dan sepikiran sehingga dapat berfungsi baik dalam mengembangkan pariwisata. HPI adalah ujung tombak pariwisata karena mengetahui kondisi lapangan dan masyarakat.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Ketua Umum DPP Himpunan Pramuwisata Indonesia Sang Putu Subaya, S.H., M.H., dalam sambutannya, mengatakan bahwa ia mengapresiasi kerja keras DPD HPI Papua Barat yang dalam 1 tahun belakangan ini berhasil membentuk 6 DPC baru, sehingga total sudah ada 7 DPC, serta masih berencana untuk membentuk 2 lagi DPC yang baru yakni Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Kaimana. Ia meminta agar para pramuwisata sebagai garda terdepan dalam mewartakan Indonesia kepada dunia supaya menjaga persatuan dan kesatuan dalam berorganisasi. Ia mengingatkan jangan terjadi sempalan-sempalan dalam HPI yang nanti akan menguras energi organisasi. Tak lupa juga, Sangtu Subaya menyerukan kepada para pengurus untuk membuat program kerja yang terukur dan tidak muluk-muluk sehingga bisa dilaksanakan dengan baik. 

Rakerda ke-2 ini berlangsung lancar selama hampir 3 jam. Para ketua-ketua DPC menyampaikan laporan kerja mereka masing-masing dalam membangun kepariwisataan di setiap kabupaten. Beberapa di antaranya adalah laporan tentang berbagai aktivitas kepemanduan terhadap wisatawan domestik maupun manca negara; pelatihan peningkatan kapasitas pramuwisata; survei lapangan untuk pendataan potensi wisata; pembersihan terumbu karang dari Crown Of Thorn; penanaman mangrove; pembersihan sejumlah obyek wisata dari sampah-sampah plastik; program ketahanan pangan; pembagian masker untuk mencegah penyebaran virus corona; serta penyelenggaraan webinar; talkshow di RRI tentang pariwisata yang berkelanjutan, lomba fotografi dan menulis esai; dan kerja sama dengan lembaga-lembaga yang menaruh perhatian pada pariwisata dan pelestarian alam.

Rakerda memutuskan untuk mengadakan persiapan Sertifikasi Berstandar Nasional yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat di kota Sorong bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi dan Kementrian Pariwisata, pembahasan regulasi proteksi pramuwisata lokal yang akan dilakukan di tingkat provinsi. Promosi pariwisata secara bersama-sama lewat media online akan ditingkatkan. 



Teguh Budi Prakoso, S.Hut., M.Si.
Sementara itu pemerhati pariwisata, Teguh Budi Prakoso, S.Hut., M.Si., mengucapkan selamat atas diselenggarakannya Rakerda Ke-2 HPI Se-Papua Barat. Ia berharap kiranya hal-hal yang terkait dengan potensi wisata, desain, dan program wisata boleh berjalan dengan baik. Menurutnya, HPI perlu melakukan kolaborasi dengan semua pihak terkait dalam pengembangan pariwisata di Provinsi Papua Barat. Ia menambahkan juga bahwa potensi wisata khususnya di Kabupaten Manokwari sangat besar. Namun demikian, semua itu tergantung pada manusia yang mengelolanya. "Perlu ada desain tapak-tapak yang ada di Kabupaten Manokwari, perlu ada perbaikan-perbaikan, kemudian bagaimana masyarakat mencintai wilayah atau lokasi wisata itu sendiri. Karena wisata itu boleh berkembang dengan baik apabila manusia yang ada di sekitarnya mencintai tempat di mana dia tinggal, sehingga secara spontan kebersihan lingkungan - secara khusus lokasi wisata itu tetap terjaga. Hari ini kita masih di dalam situasi pandemi sehingga kita perlu memperhatikan protokol yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam penanganan Covid-19. Tetapi bukan berarti pengembangan wisata ini jadi terhambat." jelas Teguh. Ia meminta supaya pramuwisata tetap menjalankan tugas dalam membangun perekonomian masyarakat di Manokwari dan di Provinsi Papua Barat. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat menghasilkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat. Secara pribadi Bpk. Teguh Budi Prakoso mengharapkan pariwisata di Kabupaten Manokwari dan di Provinsi Papua Barat dapat berkembang dan menjadi icon. Provinsi Papua Barat yang telah ditetapkan menjadi Provinsi Konservasi benar-benar dimaknai dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Ketua Panitia penyelenggara RAKERDA II HPI Papua Barat Yansen Saragih, S.S., M.Par. berkata, "Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut mensukseskan kegiatan RAKERDA ini. Special thanks buat para pemerhati pariwisata Papua Barat, Mr. Teguh Budi Prakoso dan Mr. Norman Tambunan yang dengan setia selalu mensupport kegiatan kepariwisataan di Papua Barat. Ucapan terimakasih Juga kepada Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Papua Barat, Pak Wabiya, Pak Basongan dan Ibu Patay."

RAKERDA II ini kiranya bisa menghasilkan keputusan - Keputusan strategis bagi kemajuan Profesi kepemanduan di Papua Barat kedepannya.

Pada kesempatan terpisah setelah Rakerda, Kepala Seksi Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ibu Rozene Sanchia Patay, S.S. mengatakan bahwa Rakerda HPI se-Papua Barat yang dilaksanakan secara daring ternyata bisa menghadirkan sebagian besar ketua-ketua dpc dan pengurusnya dari cabang-cabang yang ada. Hal ini adalah sesuatu yang belum tentu bisa terlaksana seandainya pertemuan tersebut dilakukan secara fisik. Menurutnya, pertemuan virtual ini memungkinkan peserta dari seluruh Papua Barat untuk saling berbagi informasi, beradu pendapat sehingga bisa menghasilkan program yang baik untuk HPI. Dengan demikian Rakerda secara daring di masa Pandemi Covid-19 ternyata ada manfaat positifnya juga.

Sesaat setelah menyelesaikan Rakerda, Ketua DPD HPI Papua Barat, Matias Rumbruren,S.S. menyatakan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. Sejumlah program yang disusun dalam Rakerda ini untuk pembangunan kepariwisataan akan segera dikerjakan. Ditulis oleh Charles Roring 

Monday, August 3, 2020

Mahasiswa Penggiat Pariwisata Manokwari Selesaikan Studi Sarjana


Manokwari, Papua Barat - Tujuh orang mahasiswa penggiat pariwisata yang tergabung  dalam komunitas Mahasiswa Peduli Pariwisata (MPP) berhasil lulus dan mendapat gelar Sarjana dalam prosesi wisuda online tanggal 29 Juli 2020 di Aula Universitas Papua. 
Mahasiswa Peduli Pariwisata

Mereka adalah Natalia Baransano S.S, Inseren Krey S.S, Maria Febriani Komul S.S, Anna Wopari, S.S, Yuliana Keribo S.S, dan Tiyara Aini Adzani S.S. Ketujuh pegiat pariwisata ini, bersama-sama dengan teman-teman lainnya dan bekerja sama dengan pengurus DPD HPI Papua Barat, terlibat dalam berbagai kegiatan pengembangan pariwisata di daerah Kabupaten Manokwari dan sekitarnya. Hal ini mereka laksanakan di sela-sela kesibukan belajar di kampus Universitas Papua. Beberapa program kerja yang berhasil dilaksanakan adalah: kegiatan pengembangan Pantai Wisata Petrus Kafiar di Amban Pantai tahun 2018; Pengembangan wisata alam Gua Teshima di Gunung Meja pada tahun 2018; turut serta dalam penyelenggaraan Pelatihan Kepariwisataan di Kabupaten Manokwari Selatan pada tahun 2019; dan yang terakhir adalah pengembangan Pantai Wisata Sra Oseri di Pulau Mansinam di penghujung tahun 2019. 
Mahasiswa Peduli Patiwisata dan Ketua DPD HPI PAPUA BARAT

Selain terlibat di komunitas MPP, mereka juga aktif dalam dunia kepemanduan wisata. Beberapa diantara mereka bahkan telah memegang lisensi kepemanduan yang berstandar nasional. Hal ini tentu sangat memberikan warna tersendiri bagi mereka karena selain telah meraih gelar sarjana, mereka juga sudah memiliki sertifikat kompetensi kepemanduan wisata berstandar nasional yang bisa dijadikan modal bekerja sebagai pramuwisata/tour guide. 
Komunitas Mahasiswa Peduli Pariwisata saat membersihkan Gua Teshima Fusataro
Komunitas MPP berfoto bersama saat pembersihan obyek wisata Gua Fusataro Teshima di Gunung Meja, Manokwari

“Sebuah kebanggaan melihat mereka berhasil menempuh pendidikan dan meraih gelar sarjana walaupun mereka harus membagi waktu dengan kegiatan – kegiatan pengembangan pariwisata yang sangat banyak. Selain bangga saya juga sangat berterima kasih kepada mereka semua karena mereka mau melibatkan diri dan mendedikasikan waktu serta pengetahuan mereka untuk membantu masyarakat dan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata di Papua Barat” tutur Pembina MPP Yansen Saragih, S.S., M. Par., yang juga adalah seorang akademisi di Universitas Papua.
Peresmian Pantai Wisata Sra Oseri
Pantai Wisata Sra Oseri yang pembersihan dan pendekorasiannya dikerjakan oleh komunitas MPP, bekerja sama dengan masyarakat setempat dan DPD HPI Papua Barat serta kemudian diresmikan oleh pemerintah.

Ketua DPD HPI Papua Barat, Matias Rumbruren, S.S., pada kesempatan terpisah, memberi apresiasi kepada komunitas MPP atas kerja keras mereka dalam ikut membangun kepariwisataan di Papua Barat serta mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang baru diwisuda tersebut. Ia berharap komunitas Mahasiswa Peduli Pariwisata akan terus bermitra dengan HPI di masa-masa mendatang. 

Saturday, August 1, 2020

HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA SE-PAPUA BARAT SEGERA GELAR RAPAT KERJA DAERAH KE-2

Koordinator Biro DIKLAT DPD HPI PB, Recky Tito Mugama, mengatakan bahwa Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Se-Papua Barat akan segera menggelar Rapat Kerja Daerah Ke-2 pada tanggal 5 Agustus 2020, jam 13.00 - 15.00 WIT secara daring.  Hal ini ia sampaikan setelah mengikuti Simulasi Persiapan Rakerda tersebut lewat zoom meeting tadi malam pada Sabtu, 1 Agustus 2020.
Flyer Rakerda HPI Se-Papua Barat

Jumlah peserta Rakerda adalah sekitar 100 orang dari 1 DPD dan 7 DPC yang berasal dari Manokwari, Raja Ampat, Tambrauw, Sorong, Fakfak, Pegunungan Arfak, serta Manokwari Selatan. Rakerda ini dimaksudkan untuk mengevaluasi berbagai program kerja yang telah dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Daerah, dan masing-masing Dewan Pimpinan Cabang HPI Se-Papua Barat. Para pramuwisata HPI ini akan merumuskan sejumlah Iangkah strategis membangun kembali kepariwisataan yang telah terpuruk selama beberapa bulan sebagai akibat dari Pandemi Covid-19. 
HPI juga akan membahas program sertifikasi profesi para anggotanya yang akan diselenggarakan di kota Sorong pada pertengahan Agustus mendatang. Hal ini dikatakan oleh Sekretaris DPD HPI Papua Barat, Alfa Ahoren, S.Tr. Par. pada kesempatan terpisah. Menurutnya, ia telah membangun komunikasi dengan pemerintah dan Lembaga Sertifikasi Profesi Maestro di Jakarta, serta ketua-ketua DPC HPI se-Papua Barat untuk menyukseskan kegiatan itu.
Ketua DPD HPI Papua Barat, Matias Rumbruren mengatakan, Rakerda HPI se-Papua Barat juga akan membahas sejumlah langkah bersama guna meningkatkan kinerja dan tata kelola organisasi yang para anggotanya selama ini berada di lapangan, bekerja keras siang dan malam memandu para wisatawan domestik maupun manca negara baik di darat maupun di laut. 
Pramuwisata sedang memandu wisatawan Russia di malam hari di hutan Manokwari
Pramuwisata sedang memandu turis Russia di malam hari

Himpunan Pramuwisata Indonesia adalah organisasi profesi non-politik para pemandu turis (guide) yang diakui oleh pemerintah. DPD HPI Papua Barat sudah membentuk cabang di 7 Kabupaten dan berencana untuk membuka cabang-cabang baru di seluruh kabupaten/ kota. Sejauh ini jumlah pramuwisata HPI yang telah terdaftar ada 322 orang. 
Hasil Rakerda Ke-2 HPI se-Papua Barat tersebut akan dikomunikasikan secara internal ke masing-masing anggota dan juga secara eksternal ke pihak pemerintah maupun ke para pihak yang ada di dalam industri pariwisata. Ini ditulis oleh Charles Roring.

Thursday, July 30, 2020

HPI DUKUNG PEMKAB MANOKWARI SELATAN KEMBANGKAN PARIWISATA

Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) sedang berupaya untuk mengembangkan pariwisata di daerahnya. 
Hal tersebut dijelaskan oleh Bupati Mansel Bpk. Markus Waran, S.T., M.Si. saat ditemui oleh Ketua DPD HPI Papua Barat Matias Rumbruren, SS. di kota Manokwari pada Rabu, 29 Juli 2020.



Saat ini ada sejumlah kawasan yang menjadi perhatian pemerintah seperti Wilayah Pesisir Oransbari yang ditumbuhi oleh hutan mangrove, Dataran Isim yang luas dan ditutupi oleh hutan hujan tropis, Neney dan Gunung Botak yang memiliki panorama yang indah sekali.
Burung Cendrawasih di Papua Barat

Menurut bupati, wisatawan yang hendak ke Danau Anggi Gida dan Anggi Giji di Pegunungan Arfak, ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih atau juga ke Gunung Botak bisa singgah di kota Ransiki terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan mereka. Pemerintah juga telah membangun Bandara Abreso yang ada di Distrik Ransiki yang dapat pula melayani wisatawan yang ingin ke Mansel. Bandara tersebut juga akan menjadi transit point bagi wisatawan yang ingin melanjutkan perjalanan mereka ke Nabire guna melihat Hiu Paus di Kwatisore.
Bupati Manokwari Selatan dan Ketua DPD HPI Papua Barat Matias Rumbruren

Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah memberikan bantuan peralatan kepada Koperasi Eiber Suth di Mansel sehingga mereka bisa memproduksi coklat batangan meskipun masih dalam skala industri kecil.
Di samping itu pula, Ia juga mengharapkan agar wisatawan yang singgah di Ransiki bisa membeli coklat batangan yang diproduksi oleh industri kecil di sana, sebagai oleh-oleh yang bisa dibawa pulang ke daerah masing-masing.



Berdasarkan pengalaman lapangan para pramuwisata yang tergabung dalam  Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) di Papua Barat, yang selama ini mengatur perjalanan wisata ke berbagai tempat, sejak beberapa tahun belakangan ini, memang sudah ada wisatawan domestik dan internasional yang berkunjung ke Mansel. Mereka umumnya singgah di kota Ransiki untuk membeli perbekalan sebelum melanjutkan perjalanan ke Danau Anggi di Kabupaten Pegunungan Arfak. Ada juga yang berkunjung ke Air Terjun Neney atau melihat pemandangan alam bahari di Gunung Botak yang indah sekali.

Wisatawan Austria di Manokwari Selatan
Wisatawan Austria makan siang di Air Terjun Neney

Sebagian besar daratan di Mansel masih ditutupi hutan hujan tropis dengan keanekaragaman yang tinggi sekali. Ada ratusan spesies hewan dan tumbuhan yang bisa dilihat di sana. Beberapa yang terkenal adalah Burung Cendrawasih Kuning Kecil (Lesser Birds of Paradise), Burung Cendrawasih Raja (King Bird of Paradise), serta Burung Kakaktua Raja (Palm Cockatoo), Kakaktua Jambul Kuning (Sulphur-crested Cockatoo). Ada juga burung Kumkum (Pinon Imperial Pigeon), Raja Udang Surga (Common Paradise Kingfisher),  Mina Emas (Golden Myna) serta Peltop Pegunungan (Mountain Peltop). Kuskus, kanguru pohon, dan soa-soa bintang bisa juga ditemukan di hutan Manokwari Selatan. 

Wisatawan Jerman di Gunung Botak
Wisatawan Jerman berfoto bersama warga di Gunung Botak

Untuk menikmati wisata pengamatan satwa liar di hutan, wisatawan perlu membawa sendiri binocular, spotting scope, serta buku panduan Birds of New Guinea karya Thane K. Pratt dan Bruce Beehler. Buku referens lain yang penting adalah The Ecology of Indonesian Papua karya Andrew J. Marshall dan Bruce Beehler. Karena lokasi wisata pengamatan burung dan satwa liar umumnya berada di hutan dan kawasan pesisir yang belum memiliki akomodasi memadai, wisatawan yang dipandu oleh pramuwisata HPI akan dipinjamkan tenda dome, sleeping bag serta peralatan camping lainnya.
Atraksi alam lainnya yang dimiliki oleh Kabupaten Manokwari Selatan adalah  terumbu karang yang hidup di sepanjang daerah pesisir Gunung Botak. Ekosistem laut ini merupakan habitat alami bagi berbagai spesies ikan tropis seperti moorish idol, parrotfish, anemonefish, angelfish dan lain-lain. Wisatawan yang ingin menikmati keindahan dunia bawah laut di sana perlu membawa peralatan snorkeling sendiri. Ketua DPD HPI Papua Barat, Matias Rumbruren, menjelaskan bahwa dengan promosi dan tata kelola yang baik, pariwisata akan menarik banyak wisatawan pencinta alam ke Kabupaten Manokwari Selatan. Kedatangan wisatawan akan meningkatkan perputaran ekonomi dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Untuk berkunjung ke kota Ransiki, wisatawan perlu terbang ke kota Manokwari. Beberapa perusahaan penerbangan seperti Batik dan Sriwijaya memiliki jadwal reguler yang menghubungkan Manokwari - Sorong - Makassar dan Jakarta. Setelah tiba di bandara Manokwari wisatawan bisa melanjutkan perjalanan mereka dengan kendaraan roda empat ke kota Ransiki. Waktu tempuh rata-rata adalah 3,5 sampai 4 jam tergantung kondisi cuaca. 
Pemerintah pusat saat ini telah menghentikan arus masuk wisatawan asing sebagai langkah pencegahan terhadap penyebaran wabah Covid-19. Namun demikian, pemerintah sedang menyiapkan Standard Operational Procedure (SOP) untuk kepemanduan wisata guna diterapkan pada masa New Normal sesuai dengan protokol kesehatan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. 
Menurut Matias, bila pemerintah telah mengizinkan lagi masuknya wisatawan manca negara ke Indonesia, HPI siap memandu wisatawan untuk berkunjung ke Manokwari Selatan. Ditulis oleh Charles Roring.

Wednesday, July 29, 2020

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BARAT AKAN MENDUKUNG PENGEMBANGAN WISATA DI KABUPATEN TELUK WONDAMA

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat - Bapak Yusak Wabia, S.Sos., M.Si.  menyatakan bahwa pemerintah provinsi akan mendukung pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Teluk Wondama.
Development of tourism in Wondama bay regency

Hal tersebut dikatakannya dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Teluk Wondama, dan sejumlah pengurus DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Papua Barat serta beberapa pegiat pariwisata di Wondama.
DPD HPI PB diwakili oleh Matias Rumbruren, Yansen Saragih (yang juga adalah seorang akademisi dari Univ. Papua) dan Charles Roring.
Topik pembahasan difokuskan pada Pembangunan Pariwisata di Kabupaten Teluk Wondama. Ibu kotanya adalah Rasiei. Rumberpon, Meoswar, Roon, Yoop adalah sejumlah pulau yang berada dalam wilayah kabupaten tersebut. 
Menurut Bapak Wabia, ia dan timnya baru saja mengunjungi Kabupaten Teluk Wondama dan terkesan dengan keindahan beberapa pulaunya. Ia mengatakan bahwa Disbudpar Provinsi Papua Barat akan mendukung pembangunan sejumlah fasilitas khususnya di Kepulauan Auri sehingga warga masyarakat di sekitarnya bisa mendapat manfaat ekonomi dari pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Teluk Wondama Bpk. Christian Mambor menyambut baik dukungan tersebut dan menyatakan bahwa mereka siap bekerja-sama dengan Disbudpar Provinsi Papua Barat. Dinasnya telah meluncurkan sejumlah program termasuk pembangunan beberapa fasilitas di sejumlah lokasi wisata di Teluk Wondama. Mereka juga pernah melaksanakan lomba foto bawah air, dan yang terakhir adalah Pelatihan Manajemen Homestay agar para pemiliknya bisa meningkatkan ketrampilan dan profesionalisme dalam melayani para pengunjung.
Ketua DPD HPI PB, Matias Rumbruren, menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat lokal harus menjadi prioritas dalam pembangunan kepariwisataan di Teluk Wondama. HPI telah beraktivitas di Provinsi Papua Barat selama beberapa tahun dan berencana untuk membuka cabang di Wondama. Wakil Ketua DPD HPI Papua Barat, Yansen Saragih, mengatakan bahwa HPI akan menyelenggarakan sertifikasi untuk para pramuwisata di kota Sorong pada bulan Agustus. Ia mengharapkan agar Dinas Pariwisata Kabupaten Teluk Wondama bisa mengirimkan sedikitnya satu orang peserta ke kegiatan tersebut.
Rio Suabei seorang warga dari Wondama yang menjadi pendamping pengembangan pariwisata di Pulau Roon mengatakan bahwa mereka pernah mengundang 3 orang guru dari Kampung Inggris untuk memberikan kursus bahasa Inggris kepada puluhan pemuda di Pulau Roon. Para pemuda itu mengikutinya dengan penuh antusias dan berharap akan bisa memandu wisatawan setelah selesai mengikuti program kursus tersebut.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat dan Dinas Pariwisata Teluk Wondama

Pertemuan ini dilaksanakan di Kafe Laut - sebuah restoran pantai dari Mansinam Beach Hotel di kota Manokwari. Di akhir pertemuan itu, Bpk. Yusak Wabia menyerahkan sebuah mesin gergaji kayu kepada Bpk. Christian Mambor sebagai alat untuk membersihkan lahan guna secara simbolis memulai persiapan pembangunan fasilitas di Kepulauan Auri.
Kunjungan lapangan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi mengenai potensi wisata di Kabupaten Teluk Wondama akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Ini ditulis oleh Charles Roring

Tuesday, July 28, 2020

DPC HPI KABUPATEN SORONG SURVEI POTENSI WISATA DI BATU LUBANG DAN KLAGULUS

Pada Selasa, 21 Juli 2019 Himpunan Pramuwisata Indonesia Cabang Kabupaten Sorong yang diketuai oleh Michael Mobalen memulai aktivitas program kerjanya di era New Normal setelah sekian lama dilanda wabah Covid-19. HPI Kabupaten Sorong memperkenalkan diri kepada dua Masyarakat Kampung yang memiliki Potensi Wisata di Wilayah Kabupaten Sorong.
Dpc hpi kabupaten Sorong

Dua kampung yang dikunjungi oleh DPC HPI KAB.SORONG adalah Kampung KLAGULUS dan Kampung BATU LUBANG PANTAI di Distrik Makbon. Kampung – kampung tersebut memiliki berbagai potensi alam yang sangat menjanjikan untuk dijadikan dan dikembangkan menjadi Objek dan Daya Tarik Wisata di Wilayah Kabupaten Sorong.
Dpc hpi kabupaten Sorong

Kampung pertama yang dikunjungi adalah Klagulus yang diketahui memiliki potensi hutan damar dan berbagai jenis burung New Guinea terlebih khusus Lesser Birds of Paradise serta spot foto dari ketinggian. Kampung yang kedua adalah Kampung Batu Lubang Pantai yang tidak kalah menariknya yaitu memiliki potensi wisata bahari dan bukit-bukit batu di pinggiran pantai dan lautnya.
Dpc hpi kabupaten Sorong

Selama pertemuan dengan kepala kampung dan masyarakat di kedua kampung tersebut, Ketua DPC HPI Kabupaten Sorong - Michael Mobalen - beserta tim survei yang menyertainya, memperkenalkan serta  menjelaskan maksud dan tujuan kehadiran HPI di Kabupaten Sorong lewat kerja-kerjanya. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat mengetahuinya dengan baik. Dari hasil pertemuan tersebut DPC HPI Kabupaten Sorong disambut baik oleh masyarakat kedua kampung itu dan memohon kepada HPI untuk membantu dan membimbing masyarakat setempat untuk mengelola potensi-potensi yang ada untuk dikembangkan menjadi Objek dan Daya Tarik Wisata di Kabupaten Sorong. Dengan dikembangkannya berbagai potensi alam di kampung-kampung itu, HPI berharap hal tersebut bisa membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat, lewat penciptaan lapangan pekerjaan bagi warga. Sumber: DPC HPI  Kab. Sorong

PROVINCIAL GOVERNMENT OF WEST PAPUA PROVINCE WILL SUPPORT TOURISM DEVELOPMENT IN WONDAMA BAY REGENCY

Head of Department of Culture and Tourism of West Papua Province, Mr. Yusak Wabia, S.Sos., M.Si. stated that local government would support the development of tourism in Wondama Bay regency.
Meeting on the development of tourism in Wondama bay regency

Mr. Wabia gave the statement last night on 27 July 2020 in a meeting with head of Dept. of Tourism of Wondama Bay Regency - Mr. Christian Mambor and representatives from Indonesian Tourist Guide Association (ITGA). 
ITGA were represented by Matias Rumbruren, Yansen Saragih (who is also an academician from the State University of Papua) and Charles Roring. 
The topic of the meeting was focused on the Development of Tourism in Wondama Bay regency whose capital was Rasiei. The islands of Rumberpon, Meoswar, Roon, Yoop and Auri were in the territory of the regency. 
Mr. Yusak Wabia said that he had just visited the regency and had seen the beauty of some of its islands. He stated that he was willing to support the construction of facilities especially in Auri islands so that people in Wondama could get economic benefits from tourism.
Mr. Mambor welcomed that statement and said they were ready to cooperate with the provincial tourism department. His department had launched a number of programs including the construction of facilities in several places in Wondama. They used to conduct an underwater photography contest for promoting marine tourism of the regency.
The latest one was a training on homestay management for owners to improve their skills and profesionalism in serving visitors.
Head of Indonesian Tourist Guide Association (ITGA) for West Papua province, Matias Rumbruren, stated that the empowerment of local people should become the priority in the development of tourism industry in Wondama Bay Regency. ITGA had been working in West Papua province for several years and was willing to open its branch in Wondama. Vice chairman of  ITGA, Yansen Saragih, said that ITGA of West Papua province would conduct certification for its members in Sorong city in August. He asked the head of Tourism Department of Wondama Bay regency to send at least one guide to the event. 
Rio Suabei, a native from Wondama who was a companion officer on the development of tourism in the island, said that his village used to hire three teachers from Kampung Inggris to give English course to tens of youth in the island. They enthusiastically attended the lessons and hoped that they would be able to guide tourists after completing the course program.
Head of Tourism Department of Papua Barat province handing over a chainsaw machine to head of tourism department of Wondama bay regency

The meeting was conducted at Kafe Laut - a beach front restaurant of Mansinam Beach Hotel in Manokwari city. At the end of the meeting, Mr. Wabia handed over a chainsaw machine to Mr. Mambor as a land clearing tool to symbolically start the preparation of the construction of facilities in Auri islands.
Field trip to Wondama for collecting more information of tourism potentials in the regency would be conducted soon. This was written by Charles Roring

Sunday, July 26, 2020

Pemrov Papua Barat dan HPI Akan Mempromosikan Pantai Weyos Sebagai Obyek Wisata Unggulan di Papua Barat

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ProvinsiBProvinsi Papua Barat  Yusak Wabia, S.Sos., M.Si. dan Ketua DPD HPI Papua Barat, Matias Rumbruren, S.S. saat berdiskusi tentang pengembangan wisata
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, Yusak Wabia, S.Sos., M.Si. akan membantu promosi dan penyediaan sejumlah fasilitas seperti homestay dan toilet di Pantai Weyos Kabupaten Tambrauw. Hal ini dikemukakannya setelah menghadiri Upacara Adat Buka Sasi pada 25 Juni 2020. Menurutnya ketersediaan fasilitas pendukung tersebut akan memudahkan masyarakat untuk memberikan pelayanan terhadap wisata dengan baik.
Ketua DPD HPI Papua Barat Matias Rumbruren mengatakan bahwa organisasinya akan membantu mempromosikan pantai Weyos sebagai obyek wisata unggulan di Papua Barat. Hal ini ia kemukakan setelah menghadiri Upacara Buka Sasi di Pantai Weyos, Kabupaten Tambrauw. Sasi adalah kearifan masyarakat adat untuk melindungi alam, dan memberi kesempatan kepada hewan maupun tumbuhan di suatu kawasan guna berkembang dan memulihkan populasinya.
Pemandangan Pesisir Pantai Utara di Kabupaten Tambrauw
Selama sasi berlangsung, masyarakat lokal sepakat untuk tidak mengeksploitasi hasil laut maupun hasil hutan di wilayah sasi.
Acara buka sasi tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Tambrauw - Mesak Metusalak Yekwam, S.H.; serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat - Yusak Wabia, S.Sos., M.Si.
Foto bersama pihak pemerintah, gereja dan masyarakat adat saat upacara buka sasi di Pantai Weyos
Ibadah Ucapan Syukur dipimpin oleh Ketua Klasis Abun Pdt. Christian Beay  dan Majelis GKI di Tanah Papua dari Distrik Saukorem. Setelah ibadah selesai, kegiatan buka sasi dilakukan dengan prosesi pemberkatan perairan pantai Weyos.
Mama Dina Sundoi selaku Ketua Kelompok Masyarakat Pengawasan Biota Laut dan Darat sekaligus pemilik hak ulayat di Pantai Weyos menyatakan ucapan syukur dan terima kasih kepada masyarakat dan pemerintah yang telah ikut menghadiri upacara buka sasi tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, Bpk. Yusak Wabia mengatakan bahwa pemerintah akan berusaha untuk membantu pengembangan kawasan hutan dan pantai Weyos sebagai obyek wisata di Papua Barat.
Ketua DPD HPI Papua Barat, Matias Rumbruren, menyatakan bahwa HPI siap mempromosikan Weyos ke dunia internasional sehingga bisa menarik wisatawan. Namun demikian, perjalanan wisata ke Weyos hanya bisa dilakukan jika Standard Operational Procedure (SOP) untuk New Normal telah dikeluarkan oleh pemerintah, dan juga ketika pemerintah telah mengizinkan lagi masuknya wisatawan asing ke Papua Barat.
Weyos adalah kawasan pesisir pantai utara Kabupaten Tambrauw yang terletak berdekatan dengan pantai peneluran penyu belimbing. Wilayah ini memiliki kawasan hutan hujan tropis yang lebat dan merupakan habitat alami bagi berbagai spesies burung, hewan dan tumbuhan tropis Papua. Ditulis oleh Charles Roring