Friday, August 7, 2020

HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA SE-PAPUA BARAT LAKSANAKAN RAKERDA II

Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Se-Papua Barat berhasil menggelar Rapat Kerja Daerah Ke-2 secara daring pada 5 Agustus 2020. Rakerda ini diikuti oleh para pengurus DPD HPI Papua Barat dan cabang-cabang HPI yang telah terbentuk yakni Raja Ampat, Manokwari Selatan, Sorong, Fakfak, Manokwari, dan Pegunungan Arfak. 


Rakerda HPI Papua Barat
Rakerda HPI Papua Barat 2020

Rakerda dihadiri juga oleh pemerintah yakni Kadisbudpar Provinsi Papua Barat Bpk. Yusak Wabia,S.Sos., M.Si.; Kabid Pariwisata Bpk. Yakobus Basongan, S.Sos. dan Kepala Seksi Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat Rozene Sanchia Patay, S.S.

Laporan Kegiatan DPD HPI Papua Barat
Laporan Kegiatan oleh Ketua DPD HPI Papua Barat Matias Rumbruren
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat Bpk. Yusak Wabia,S.Sos., M.Si. dan sejumlah pengurus DPD HPI Papua Barat


Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat mengatakan bahwa Ia bangga dengan HPI yang telah bekerja keras membentuk 7 cabang. Selaras dengan apa yang dikatakan Ketua DPP HPI sebelumnya, Bpk. Yusak Wabia juga meminta agar HPI menyiapkan program yang sesuai dengan kondisi daerah, kemampuan HPI, ketersediaan dana serta keadaan di lapangan. Program yang bisa menyentuh masyarakat itu lebih baik, tambahnya. Ia meminta agar DPC-DPC yang telah terbentuk, supaya bisa bekerja sama dengan DPD dan DPP maupun dengan pemerintah. Kerja sama ini akan membuat HPI dan pemerintah bisa sejalan dan sepikiran sehingga dapat berfungsi baik dalam mengembangkan pariwisata. HPI adalah ujung tombak pariwisata karena mengetahui kondisi lapangan dan masyarakat.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Ketua Umum DPP Himpunan Pramuwisata Indonesia Sang Putu Subaya, S.H., M.H., dalam sambutannya, mengatakan bahwa ia mengapresiasi kerja keras DPD HPI Papua Barat yang dalam 1 tahun belakangan ini berhasil membentuk 6 DPC baru, sehingga total sudah ada 7 DPC, serta masih berencana untuk membentuk 2 lagi DPC yang baru yakni Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Kaimana. Ia meminta agar para pramuwisata sebagai garda terdepan dalam mewartakan Indonesia kepada dunia supaya menjaga persatuan dan kesatuan dalam berorganisasi. Ia mengingatkan jangan terjadi sempalan-sempalan dalam HPI yang nanti akan menguras energi organisasi. Tak lupa juga, Sangtu Subaya menyerukan kepada para pengurus untuk membuat program kerja yang terukur dan tidak muluk-muluk sehingga bisa dilaksanakan dengan baik. 

Rakerda ke-2 ini berlangsung lancar selama hampir 3 jam. Para ketua-ketua DPC menyampaikan laporan kerja mereka masing-masing dalam membangun kepariwisataan di setiap kabupaten. Beberapa di antaranya adalah laporan tentang berbagai aktivitas kepemanduan terhadap wisatawan domestik maupun manca negara; pelatihan peningkatan kapasitas pramuwisata; survei lapangan untuk pendataan potensi wisata; pembersihan terumbu karang dari Crown Of Thorn; penanaman mangrove; pembersihan sejumlah obyek wisata dari sampah-sampah plastik; program ketahanan pangan; pembagian masker untuk mencegah penyebaran virus corona; serta penyelenggaraan webinar; talkshow di RRI tentang pariwisata yang berkelanjutan, lomba fotografi dan menulis esai; dan kerja sama dengan lembaga-lembaga yang menaruh perhatian pada pariwisata dan pelestarian alam.

Rakerda memutuskan untuk mengadakan persiapan Sertifikasi Berstandar Nasional yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat di kota Sorong bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi dan Kementrian Pariwisata, pembahasan regulasi proteksi pramuwisata lokal yang akan dilakukan di tingkat provinsi. Promosi pariwisata secara bersama-sama lewat media online akan ditingkatkan. 



Teguh Budi Prakoso, S.Hut., M.Si.
Sementara itu pemerhati pariwisata, Teguh Budi Prakoso, S.Hut., M.Si., mengucapkan selamat atas diselenggarakannya Rakerda Ke-2 HPI Se-Papua Barat. Ia berharap kiranya hal-hal yang terkait dengan potensi wisata, desain, dan program wisata boleh berjalan dengan baik. Menurutnya, HPI perlu melakukan kolaborasi dengan semua pihak terkait dalam pengembangan pariwisata di Provinsi Papua Barat. Ia menambahkan juga bahwa potensi wisata khususnya di Kabupaten Manokwari sangat besar. Namun demikian, semua itu tergantung pada manusia yang mengelolanya. "Perlu ada desain tapak-tapak yang ada di Kabupaten Manokwari, perlu ada perbaikan-perbaikan, kemudian bagaimana masyarakat mencintai wilayah atau lokasi wisata itu sendiri. Karena wisata itu boleh berkembang dengan baik apabila manusia yang ada di sekitarnya mencintai tempat di mana dia tinggal, sehingga secara spontan kebersihan lingkungan - secara khusus lokasi wisata itu tetap terjaga. Hari ini kita masih di dalam situasi pandemi sehingga kita perlu memperhatikan protokol yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam penanganan Covid-19. Tetapi bukan berarti pengembangan wisata ini jadi terhambat." jelas Teguh. Ia meminta supaya pramuwisata tetap menjalankan tugas dalam membangun perekonomian masyarakat di Manokwari dan di Provinsi Papua Barat. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat menghasilkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat. Secara pribadi Bpk. Teguh Budi Prakoso mengharapkan pariwisata di Kabupaten Manokwari dan di Provinsi Papua Barat dapat berkembang dan menjadi icon. Provinsi Papua Barat yang telah ditetapkan menjadi Provinsi Konservasi benar-benar dimaknai dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Ketua Panitia penyelenggara RAKERDA II HPI Papua Barat Yansen Saragih, S.S., M.Par. berkata, "Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut mensukseskan kegiatan RAKERDA ini. Special thanks buat para pemerhati pariwisata Papua Barat, Mr. Teguh Budi Prakoso dan Mr. Norman Tambunan yang dengan setia selalu mensupport kegiatan kepariwisataan di Papua Barat. Ucapan terimakasih Juga kepada Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Papua Barat, Pak Wabiya, Pak Basongan dan Ibu Patay."

RAKERDA II ini kiranya bisa menghasilkan keputusan - Keputusan strategis bagi kemajuan Profesi kepemanduan di Papua Barat kedepannya.

Pada kesempatan terpisah setelah Rakerda, Kepala Seksi Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ibu Rozene Sanchia Patay, S.S. mengatakan bahwa Rakerda HPI se-Papua Barat yang dilaksanakan secara daring ternyata bisa menghadirkan sebagian besar ketua-ketua dpc dan pengurusnya dari cabang-cabang yang ada. Hal ini adalah sesuatu yang belum tentu bisa terlaksana seandainya pertemuan tersebut dilakukan secara fisik. Menurutnya, pertemuan virtual ini memungkinkan peserta dari seluruh Papua Barat untuk saling berbagi informasi, beradu pendapat sehingga bisa menghasilkan program yang baik untuk HPI. Dengan demikian Rakerda secara daring di masa Pandemi Covid-19 ternyata ada manfaat positifnya juga.

Sesaat setelah menyelesaikan Rakerda, Ketua DPD HPI Papua Barat, Matias Rumbruren,S.S. menyatakan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. Sejumlah program yang disusun dalam Rakerda ini untuk pembangunan kepariwisataan akan segera dikerjakan. Ditulis oleh Charles Roring 

No comments:

Post a Comment