Thursday, November 28, 2019

Berwisata ke Pulau Um

Malaumkarta adalah nama sebuah kampung di pantai utara Kabupaten Sorong. Kampung ini sudah terkenal sebagai lokasi wisata bahari. Di perairan Malaumkarta ada Pulau Um. Wisatawan yang berkunjung ke sana bisa melihat kelelawar yang bergelantungan di dahan-dahan pohon. Jumlahnya bisa mencapai ribuan ekor. 
Pulau Um dilihat dari Pantai Malaumkarta
Pantai Malaumkarta dan Pulau Um di kejauhan
Momen Pergantian
Saat Matahari terbenam, ribuan kelelawar itu akan terbang meninggalkan pohon-pohon menuju daratan utama Papua. Mereka pergi mencari makan. Tidak lama berselang, burung-burung pantai akan hinggap di pohon-pohon setelah seharian penuh mencari ikan di laut dan sepanjang pesisir pantai Tanah Papua. 
Wisata bahari ke kampung Malaumkarta
Pulau Um di Kampung Malaumkarta, Kabupaten Sorong
Hal sebaliknya juga terjadi pada pagi hari sekitar jam 06.00 saat matahari terbit. Burung laut akan terbang meninggalkan pulau dan kelelawar akan terbang kembali ke Pulau Um.
Di Pulau Um sendiri kadang-kadang ada penyu yang mendarat untuk bertelur. Perairan Pulau Um jernih dan cocok untuk wisatawan yang ingin berenang sambil melihat terumbu karang dan ikan tropis yang berwarna-warni.
Wisatawan perlu membawa peralatan snorkeling sendiri jika ingin melihat terumbu karang. Ada perahu milik warga yang bisa disewa untuk berkunjung ke Pulau Um dan juga untuk melihat terumbu karang yang ada di perairan Malaumkarta. 
Perairan Malaumkarta adalah habitat alami bagi Ikan Dugong. Ikan ini tergolong sebagai ikan yang langka dan harus dilindungi. Oleh karena itu, wisatawan saat berkunjung ke sana agar menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke laut.
Kelelawar Bergelantungan dan beterbangan di Pulau Um
Wisatawan yang tertarik dengan keanekaragaman flora dan fauna bisa menjelajahi hutan yang ada di Malaumkarta. Di pesisir pantai ada hutan bakau. Di sana wisatawan bisa mengamati banyak spesies burung dari Dollarbird dan Torressian Crow, Beach Kingfisher, Sacred Kingfisher, Olive-backed Sunbird,  hingga Hooded Butcherbird. Hutan pegunungan dan lembah yang ada di sebelah selatan kampung Malaumkarta adalah habitat alami bagi bermacam spesies burung, hewan mamalia dan hewan marsupial hingga reptil dan serangga. Berbagai spesies pohon juga tumbuh di sana.

Kontak
Jika Anda tertarik untuk berwisata ke Pulau Um dan ke Kabupaten Sorong, silahkan menghubungi Ketua DPC HPI Kabupaten Sorong Michael Mobalen ke nomor: +62 813 4336 5573

DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia Kabupaten Sorong Dilantik

Sorong (ANTARA) - Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia  Kabupaten Sorong dilantik oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Provinsi Papua Barat Matias Rumbruren di Sorong, Kamis (28/11).
Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Sorong yang dinakhodai oleh Maichel Mobalen merupakan DPC keenam di Provinsi Papua Barat.
Prosesi Pelantikan Pengurus DPC HPI Kabupaten Sorong Kamis 28 Nov. 2019
(Foto ANTARA Papua Barat/ Ernes)
Ketua DPD HPI Papua Barat Matias Rumbruren mengatakan bahwa pelantikan pengurus DPC HPI Kabupaten Sorong salah satu langkah maju bagi pariwisata Papua Barat sebab HPI adalah wadah himpunan pemandu wisata yang merupakan ujung tombak pariwisata.
Dia mengatakan bahwa pramuwisata atau pemandu wisata adalah bagian strategis dari pengembangan pariwisata sebab pramuwisata berhubungan langsung dengan wisatawan untuk memberikan informasi tentang kekayaan alam dan budaya daerah.
Karena itu, Matias berharap ketua dan anggota DPC HPI Kabupaten Sorong yang telah dilantik bersinergi dan membantu pemerintah daerah untuk mempromosikan potensi pariwisata setempat.
Ia berharap pula kepada pemerintah daerah Kabupaten Sorong agar memberikan dukungan terhadap pengurus DPC HPI yang telah terbentuk dalam menjalankan tugas sebagai pramuwisata.
"Kami pun berharap pemerintah daerah melakukan berbagai pelatihan kepemanduan wisata bagi DPC HPI setempat untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Selain itu melibatkan mereka dalam setiap program pengembangan pariwisata setempat," ujarnya.
Staf ahli Bupati Sorong Bidang SDM Dr. Wa Ode Likewati yang memberikan keterangan terpisah, memberikan apresiasi atas hadirnya DPC HPI Kabupaten Sorong untuk membantu pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata.
Ia menyampaikan bahwa pemuda dan pemudi Suku Moi, Kabupaten Sorong, yang menjadi pramuwisata harus bangga karena dengan profesi tersebut akan mengembangkan kemampuan dan kualitas seseorang, terutama kemampuan berbahasa asing.
Dia berjanji akan menyampaikan kepada Bupati selaku pengambil kebijakan agar putra-putri Moi yang telah dilantik menjadi pengurus DPC HPI mendapat perhatian, terutama peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Kami sementara mengembangkan Kampung Inggris di Kabupaten Sorong dan kami akan memberikan tempat bagi DPC HPI Kabupaten Sorong beraktivitas di Kampung Inggris tersebut," ujarnya.
Ketua DPC HPI Kabupaten Sorong Maichel Mobalen mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung hingga pelantikan berjalan dengan sukses.
"Selaku Ketua DPC HPI Kabupaten Sorong, saya akan bekerja keras memajukan organisasi HPI serta membantu pemerintah daerah memajukan pariwisata kabupaten Sorong," kata dia.
Acara pelantikan pengurus DPC HPI Kabupaten Sorong dihadiri pula oleh Ketua dan pengurus DPC HPI Kabupaten Raja Ampat serta Ketua dan pengurus DPC HPI Kabupaten Tambrauw sebagai daerah tetangga guna memberikan dukungan.
Editor: Ernes Broning Kakisina
COPYRIGHT © 2019 ANTARA News Papua Barat

Pengurus DPC HPI Kabupaten Sorong Baru Saja Dilantik

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Sorong Michael Mobalen dan para pengurus lainnya baru saja dilantik pada Kamis, 28 November 2019. Pelantikan ini dilaksanakan oleh Ketua DPD HPI Provinsi Papua Barat - Matias Rumbruren, S.S.
Ketua DPC HPI Kabupaten Sorong, Michael Mobalen, mengatakan bahwa ia dan teman-temannya akan mengembangkan pariwisata Kabupaten Sorong sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat dan juga pelestarian alam. Menurut Michael, Kabupaten Sorong memiliki berbagai potensi wisata baik keindahan alam, kekayaan keanekaragaman flora dan fauna, serta keunikan budaya Masyarakat Mooi yang layak untuk dipromosikan.
Penyerahan Pataka dari Ketua DPD HPI Provinsi Papua Barat kepada
Ketua DPC HPI Kabupaten Sorong
Pelantikan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan olah Raga serta seluruh jajarannya, dan Staf Ahli Bupati Kab. Sorong - Dr. Wa Ode Likewati, S.E., M.M.. Dalam sambutannya, Staf Ahli Bupati mengingatkan para guide untuk menjaga profesionalitas dengan menaati kode etik pramuwisata seperti selalu berusaha menciptakan suasana gembira, berpenampilan segar, rapih dan bersih serta tidak curhat ke wisatawan. Dr. Wa Ode juga mengatakan bahwa pemerintah berupaya serius untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pramuwisata dengan membuka Kampung Inggris. Di Kampung Inggris tersebut, para pramuwisata akan belajar mempraktekan bahasa Inggris setiap saat sehingga nantinya mereka bisa berkomunikasi dengan wisatawan secara lancar. 
Turut hadir dalam acara pelantikan tersebut adalah Kelompok-kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sekabupaten Sorong, Beberapa pengurus DPD HPI Papua Barat, Ketua DPC HPI Kab. Tambrauw, Ketua DPC HPI Kab. Raja Ampat beserta beberapa orang stafnya, perwakilan dari Yayasan Papua Maju serta Mr. Guus Lapree yang mewakili papua-travel.com, KNPI Kab. Sorong, BKSDA Kab. Sorong, serta tokoh masyarakat dan adat Suku Besar Mooi.
Foto Bersama Para undangan dengan DPC HPI Kab. Sorong
Acara pelantikan berlangsung meriah dan diakhiri dengan sesi foto bersama para pengurus DPC HPI Kab. Sorong dengan para undangan yang hadir di acara tersebut.
ditulis oleh Charles Roring

Wisata Belanja Suvenir di Kota Sorong

Di kota Sorong ada beberapa toko Suvenir yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin membeli cendera mata. Salah satunya adalah Toko Souvenir Khas Papua: YASWAR PAPUA yang terletak di Jalan A. Yani, Klademak 1, Tembok Berlin, kota Sorong.
Toko Cendera Mata Yaswar Papua di kota Sorong
Toko Cenderamata Yaswar Papua di Tembok Berlin, Kota Sorong  Foto: C.R.
Ada bermacam-macam cendera mata yang bisa dibeli di Toko Yaswar Papua mulai dari noken, t-shirt, ukir-ukiran, replika perahu mansusu, kalung, gelang hingga asbak rokok. Sudah banyak wisatawan yang berkunjung ke Toko Yaswar Papua. Mereka datang ke toko tersebut untuk membeli cendera mata yang akan dibagi-bagi ke teman dan keluarga mereka.
Di samping terminal kendaraan umum Sorong - Tambrauw, di Kilo 12 ada juga sejumlah kios yang menjual berbagai cenderamata khas Suku Mooi yang dibuat oleh warga masyarakat dari Kampung Noken. Siapa saja bisa membeli cendera mata di sana. Kios-kios tersebut berada di lokasi yang rindang karena ada banyak pohon yang tumbuh di sekitarnya.
Kios - kios Cendera Mata di Kilo 12 Kota Sorong
Di kios-kios ini ada berbagai jenis cendera mata yang bisa dibeli antara lain tas anyaman kulit kayu, perkakas tradisional untuk menokok sagu, menyaring papeda dan memasak papeda. Ada juga obor tradisional yang terbuat dari gulungan daun yang dililit tali rotan serta yang di atasnya diberi serbuk damar. Obor ini dipakai masyarakat ketika belum ada listrik di kampung mereka.
Tas anyaman kulit kayu - Foto: C.R
Obor Tradisional Suku Mooi di Kabupaten Soronf
Kota Sorong adalah pintu gerbang untuk wisatawan yang ingin bepergian ke Lembah Klasow, Kepulauan Raja Ampat, serta Pegunungan Tambrauw.
Ditulis oleh C.R.

Pelatihan Pemandu Wisata Budaya (Kuliner & Belanja) Menjadi Program terakhir Dinas Pariwisata Pemuda & Olahraga Kabupaten Sorong Tahun 2019

Sorong, Papua Barat. 
Dinas Pariwisata Pemuda & Olahraga (PPO) Kab. Sorong menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Budaya (Kuliner&Belanja) di Hotel Batanta selama 4 hari sejak 25-28 November 2019. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 50 peserta dari 20 kampung  yg tersebar di seluruh distrik di Kab. Sorong. Tujuan pelaksanaan kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta untuk lebih siap dalam tugas pemanduan wisata di Kab. Sorong. Disamping itu pelatihan ini juga diharapkan dapat membentuk kelompok-kelompok pariwisata di masing-masing Kampung yang dapat mengembangkan potensi wisata yang ada di masing-masing kampung. 
Acara ini dibuka oleh Wakil Bupati Sorong Suka Harjono,  S. Sos., M. Si dan ditutup oleh Kepala Dinas PPO kab. Sorong M.L Malagam,S.Sos.,M.Si.
Sambutan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
Dalam pelatihan ini peserta diajarkan beberapa materi seperti Pengetahuan Dasar Pemanduan Wisata,  Pengenalan Wisata Belanja,  dan Pemanduan wisata Kuliner. Dalam kesempatan pelatihan tersebut peserta mendapat tambahan materi seputar Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Pemateri dan narasumber yang menyampaikan materi berasal dari  DPD HPI Papua Barat yakni Matias Rumbruren S. S (KETUA DPD) dan Alfa Ahoren S. ST. Par (Sekretaris DPD), Akademisi Pariwisata Yansen Saragih SS., M.Par yang juga Pembina komunitas Mahasiswa Peduli Pariwisata (MPP) dan Kepala Dinas PPO Kab. Sorong.
Pelatihan diselingi dengan kunjungan peserta dan panitia ke kios-kios cendera mata di Kampung Noken yang terletak di Samping Pangkalan Pick-up Tambrauw di Kilometer 12, Kota Sorong.
Kunjungan Peserta Pelatihan ke Kios-kios Cendera Mata di Kampung Noken, Kilometer 12,
Kota Sorong, Papua Barat
Dalam kegiatan penutupan, dilakukan foto bersama dan penyerahan sertifikat kepada peserta.

Friday, November 22, 2019

Adventure Tours in Tambrauw Mountains

We have organized a lot of trips for visitors who are interested in exploring the bio-diversity of plants and animals in Tambrauw mountains. During the tours, visitors can go hiking to watch birds or other wild animals and see unique tropical plants in lowland and highland of the regency.
Adventure tour in Tambrauw Mountains
Birdwatching and Wildlife Watching
Tambrauw Mountains are the natural habitat of a lot of species of birds. They can be watched using binoculars and spotting scopes.

Coconut Lorikeet in Ases Valley
Bird List
  • Coconut Lorikeet, 
  • Red-flanked Lorikeet, 
  • Yellow-billed Lorikeet
  • Palm Cockatoo, 
  • Sulphur-crested Cockatoo, 
  • Yellow-capped Pygmy Parrot, 
  • Black-capped Lory, 
  • Black Lory, 
  • Josephine Lorikeet, 
  • Moluccan King Parrot, 
  • Eclectus Parrot, 
  • New Guinea Vulturine Parrot
  • Black Sunbird
  • Olive-backed Sunbird
  • Helmetted Friarbird
  • Dollarbird
  • Yellow-faced Myna
  • Golden Myna
  • Lowland Peltop
  • Mountain Peltop
  • Black-browed Triller
  • Golden Monarch
  • White-bellied Cuckolshrike
  • Boyer's Cuckooshrike
  • Pinon Imperial Pigeon
  • Papua Mountain Pigeon
  • Zoe Imperial Pigeon
  • Pink-spotted Fruit Dove
  • Superb Fruit Dove
  • Mountain Fruit Dove
  • Beautiful Fruit Dove
  • Orange-bellied Fruit Dove
  • Brown-cuckoo Dove
  • Great Cuckoo Dove
  • Papuan Blyth's Hornbill
  • Common Paradise Kingfisher
  • Yellow-billed Kingfisher
  • Sacred Kingfisher
  • Blue-black Kingfisher
  • Red-breasted Paradise Kingfisher
  • Rufous-bellied Kookaburra
  • Little-egret
  • Cattle-egret
  • Little-pied Cormorrant
  • Grey Wagtail
  • Willie Wagtail
  • Brahminy Kite
  • Long-tailed Buzzard
  • Grey-headed Goshawk
  • Variable Goshawk
  • Magnificent Bird of Paradise, 
  • Lesser Birds of Paradise, 
  • King Bird of Paradise, 
  • Twelve-wired Bird of Paradise, 
  • Magnificent Riflebird,
  • And etc.
It is not only birds that visitors can watch during their tour to Tambrauw mountains but also other animals as well as such as cuscus possum, soa-soa lizard, snakes, and various species of butterflies. 
Sites for Birding and Wildlife Watching
In Tambrauw Mountains, there are a lot of sites for birding and wildlife watching. As a tourist guides, we know the places where visitors will get better cjance to see more birds and wild animals. Some that we recommend are: Ayapokiar, and Ases Valley.
Adventure Tour in Tambrauw Forest
Birding Gear
Visitors who want to go to Tambrauw need to bring their own binoculars. For a group of tourists, bringing a powerful spotting scope is highly recommended. Most tourists like to take pictures of birds that they see. Camera with telephoto lens will greatly enhance the birdwatching and wildlife watching experience. The newest photographic devices that now available on the market is Nikon Coolpix P900, Nikon Coolpix P1000 and Canon SX70HS.

How to get there?
Fly from your country to Jakarta- the capital of Indonesia. After that, continue your trip by taking a domestic flight to Sorong city. When you arrive at DEO airport, we will meet you and organize your trip to Tambrauw mountains. 

Booking
To book your trip, please, contact us by email to: dpdwestpapua@gmail.com 
We really hope that after reading this article, you will be interested in taking your adventure vacation to Tambrauw mountains.
Written by Charles Roring
Also read:

Thursday, November 21, 2019

HPI FAKFAK DIHARAPKAN BERMITRA DENGAN PEMERINTAH

Kamis, 21 November 2019 21:11 WIB
Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Manokwari (ANTARA) - Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) kabupaten Fakfak resmi terbentuk dan diharapkan bermitra dengan pemerintah daerah untuk mempromosikan pariwisata Fakfak ke dunia internasional.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah HPI Provinsi Papua Barat, Matias Rumbruren di Manokwari, Kamis, mengatakan bahwa Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia kabupaten Fakfak resmi terbentuk dan pengurusnya telah dilantik pada 20 November 2019 guna mendukung kemajuan pariwisata Fakfak.

Dia berharap HPI kabupaten Fakfak yang dinahkodai oleh Prayogo Kusuma dapat menjalani kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah terutama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk sama-sama memajukan pariwisata daerah tersebut.

Menurut dia, pemerintah kabupaten Fakfak terutama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sangat menyambut baik terbentuknya DPC HPI Fakfak. Hal tersebut akan memudahkan pengurus DPC Fakfak guna menjalani kerjasama mempromosikan destinasi wisata yang ada di daerah tersebut agar dikenal banyak orang.

"Saya harapkan pula pengurus DPC HPI Fakfak sebagai ujung tombak pariwisata setempat bekerja dengan baik dan berlandaskan pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi. Serta mengutamakan kode etik pramuwisata dalam menjalankan tugas," ujarnya.

Ketua DPC HPI kabupaten Fakfak Prayogo Kusuma yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan bahwa pihaknya akan menjalani kerjasama dengan pemerintah daerah terutama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk mempromosikan potensi wisata Fakfak baik itu wisata bahari maupun budaya.

Ia mengungkapkan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Fakfak telah mengatakan akan melibatkan HPI dalam program-program kerja pengembangan pariwisata yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah.

"Kami siap mendorong pemerintah daerah untuk peningkatan pariwisata agar sektor tersebut mendatangkan pendapatan daerah yang terbesar bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Fakfak," ujarnya.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Fakfak, Marthen Ronold Wouw berharap DPC HPI Fakfak menjadi mitra kerja inti untuk sama-sama menggali potensi pariwisata setempat agar benar-benar bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Menurut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Fakfak akan melibatkan HPI dalam setiap program non fisik terutama program pembinaan dan pelatihan untuk peningkatan sumber daya manusia pariwisata.

"Kami juga akan melibatkan HPI dalam penyusunan rencana pembangunan pariwisata sehingga kehadiran HPI benar-benar berkontribusi untuk kemajuan pariwisata di Kabupaten Fakfak," tambah dia.

Editor: Ernes Broning Kakisina

COPYRIGHT © 2019 ANTARA News Papua Barat

Wednesday, November 20, 2019

Wisata Petualangan di Hutan Manokwari

Banyak sekali wisatawan asing yang telah menjelajahi hutan dataran rendah dan perbukitan Manokwari. Mereka berasal dari negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Canada, Australia, Belanda, Swedia, Inggris, Jerman, Swiss, Finlandia, Denmark, Norwegia, Prancis, Belgia, Austria, Russia, Italia, Polandia,  dan lain-lain. Ada juga yang datang dari negara Asia seperti China,  Korea, Filipina, Jepang, Thailand, India, dan Malaysia. 
Wisatawan Inggris berkemah di hutan Manokwari
Mereka datang untuk mengamati hewan dan tumbuhan tropis Papua. Ada berbagai spesies burung, reptil, mamalia, serangga dan tumbuhan tropis yang unik. Kebanyakan wisatawan menghabiskan waktu antara 3 sampai 4 hari berkemah di dalam hutan dengan dipandu oleh pramuwisata dan 1 atau 2 warga kampung yang tinggal di sekitar hutan itu. Beberapa lokasi penting untuk wisata petualangan di hutan Manokwari adalah:
Hutan Susnguakti
Hutan perbukitan ini terletak di sebelah selatan kota Manokwari. Untuk mengunjunginya, wisatawan perlu naik kendaraan selama 1 jam. Setelah itu dengan ditemani oleh beberapa warga kampung, wisatawan bisa mulai berjalan kaki selama 1 jam ke lokasi base-camp yang terletak di pinggir sungai kecil. Burung Cendrawasih Kuning, Burung Cendrawasih Raja dan Burung Cendrawasih Dada Biru (Magnificent Riflebird) merupakan target pengamatan yang penting bagi wisatawan. Ada juga spesies burung lainnya yang dapat dilihat antara lain Raja Udang Paruh Kuning, Raja Udang Dwarf Papua, Raja Udang Paruh Bengkok, Kookaburra Perut Merah, Fairy Lorikeet, Taun-taun dan lain-lain.
Wisatawan China dan Australia memotret Cendrawasih Raja (inset) di Hutan Susnguakti
Pada malam hari, wisatawan akan diajak untuk mencari hewan nokturnal seperti kuskus. Warga kampung memiliki ketrampilan khusus untuk menarik kuskus. Setelah berjalan ke titik tertentu di dalam hutan, mereka akan meminta semua lampu dimatikan. Wisatawan duduk di tanah. Setelah itu salah seorang warga akan menirukan suara kuskus betina sampai beberapa kali. Lima hingga lima belas menit kemudian, ketika kuskus jantan sudah mendekat, pemandu akan menyalakan senter ke arah kuskus. Setelah itu, wisatawan boleh memotretnya. Penjelajahan hutan di malam hari bisa dilanjutkan lagi untuk mencari soa-soa duri, kunang-kunang, atau jamur yang bercahaya di kegelapan.
Pramuwisata untuk Pengamatan Satwa Liar Om Yunus dan Wisatawan Russia
Hutan Mesirrokow
Hutan dataran rendah ini adalah salah satu lokasi favorit bagi wisatawan asing yang ingin merasakan suasana alam Papua yang indah dan tenang serta kaya akan berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Dari berbagai perjalanan wisata yang saya selenggarakan ke hutan itu, semuanya menyatakan bahwa mereka senang karena sudah berkunjung ke sana. Aktivitas wisata di hutan ini antara lain pengamatan burung dan satwa liar di sepanjang tepian sungai, dan berenang.
Wisatawan Prancis saat menikmati aktivitas nonton burung di Hutan Mesirrokow, Manokwari
Pada malam hari, penjelajahan hutan biasanya dilakukan untuk melihat burung Large-tailed Nightjar, kuskus, atau kelelawar yang suka makan buah di pepohonan. Burung migran seperti Rainbow Bee-eater, Little-ringed Plover, Yellow-eastern Wagtail juga sering dijumpai di tepi sungai. Kadang-kadang ada babi hutan, rusa, lao-lao (wallaby), dan soa-soa yang nampak turun ke sungai untuk minum atau mencari makan. Ini adalah atraksi alam yang unik dan tidak semua wisatawan bisa melihatnya.
Pemuda-pemuda Papua belajar menggunakan binoculars dan spotting scope
Untuk pengamatan burung dan satwa liar di Hutan Manokwari
Aktivitas wisata petualangan di hutan Manokwari mendapat dukungan dari warga setempat yang tinggal di pinggir hutan tersebut. Wisatawan yang datang telah membantu menciptakan lapangan pekerjaan. Warga kampung bekerja sebagai penunjuk jalan, porter, tukang masak serta penjaga keamanan. Mereka juga bisa menjual sayur dan buah-buahan yang mereka tanam di pekarangan rumah untuk dikonsumsi oleh para pencinta alam tersebut.
Karena warga kampung mendapat manfaat positif dari aktivitas ekowisata ini, mereka dengan senang hati dan kesadaran penuh ikut mengkampanyekan pelestarian hutan dan perlindungan satwa liar yang ada di daerah mereka.
Ditulis oleh: Charles Roring

Monday, November 18, 2019

Adventure Trip to North-east Region of Waigeo Island

Raja Ampat is a very popular destination for marine tourism. Most visitors go there to enjoy sightseeing, island hopping, snorkeling, swimming, scuba diving. Wayag, Piaynemo, Kabui bay, Arborek, Kri, Mansuar, Gam, Waigeo, Misool, and Batanta are places and islands where tourists like to visit. 
However, there are still a lot of places in Raja Ampat that haven't received regular visits from holiday makers. Some of these places are located in the east and north east region of Waigeo.
Adventure tour in Waigeo island
Sandbar in north-east region of Waigeo island
Uninhabited Islands
Waim and Mamiaef are two uninhabited islands that are surrounded by pristine coral reefs. The marine biodiversity here is very high. When I went snorkeling with German and Indian tourists, I saw various species of fish including parrotfish, anemonefish, barracuda, sweetlips, moorish idol, trevally, and a lot more. The waters of Waim island are protected by villagers. Echinoderm's animals such as sea cucumber and sea-urchin, as well as annelid's Christmas Tree Worms can easily be found in the reef-crest and fore-reef zones. They filter tiny organic nutrients (food) from sea water. This is a very important function in coral reef ecosystem. In other words, sea cucumber and Christmas Tree Worm help keep the ocean clean. In coral reef where there are sea cucumber and other echinoderm animals, the sea water is clear. When tourists enjoy snorkeling, and freediving, the visibility will be very good and could reach more than 15 meters.
Yenandau beach of Raja Ampat
The White-creamy Beach of Waigeo Island
Warebar Beach
This is a highly recommended site for anyone who wants to see turtles. There is a turtle conservation initiative conducted by local villagers to protect newly laid turtle eggs from predators. They have a small wooden house at the beach which they use as a monitoring post. I used to visit the beach several times and stay in that house. While I was there, I joined them to do night walk along the beach to check whether there are turtles that land to lay eggs. We also released newly hatched turtle babies into the sea. 
Tourists could stay at this post for several days if they want to explore the beach and forest of Warebar.
Hatchlings of leatherback and olive ridley turtles
Villagers were releasing leatherback and olive ridley hatchlings
Sightseeing trip to Warebar beach
Warebar beach
Warebar Forest
This is a very good rainforest area that is rich in wildlife. To explore the forest, we need a motorized boat. I visited the river and forest area in late September 2019. It was a very nice place for birding and wildlife watching. 
Visitors need to bring enough logistics (food, and camping gear) in order to explore this forest.

Mount Sarembon and Yenbekaki Village
This is a mountain behind Yenbekaki village. I and two young men from the village did an early morning walk to the mountain. The slopes were quite steep. I saw Hooded Butcherbird, Dollarbird, Papuan Black Myzomella, Rufous-bellied Kookaburra, Brown Cuckoo Dove, Shining Flycatcher, Torresian Crow, Papuan Blyth's Hornbill, Eclectus Parrot, and etc.

Yenbekaki
This is a big village. There are hundreds of people living in the village. The villagers earn a living by working as fisherman and farmers. One night, when I was about to sleep, a friend of mine called me. He said that there was a turtle that had just landed at the beach in front of the village. I got up from my bed, grabbed my camera and then left my bedroom. The location where the sea turtle was laying her eggs was around 150 meters. We ran fast towards that point and arrived several minutes later. She was in her final phase of laying eggs. She laid her eggs close to the kitchen of a villager's house. A lot of villagers were watching her. Lights from their cell-phones and near by houses made the scene look brighter. It might not be a comfortable situation for her. But she continued laying her eggs until finished. I was able to take some pictures of the turtles.
An Olive Ridley Turtle was laying eggs.
The coastal area of Yenbekaki village was  beautiful. I, accompanied by some young men from the village, did an afternoon birding walk along the creamy-white beach of Yenbekaki. I saw Beach-stone Curlew, Eastern Reef Egret, Radjah Shelduck, Beach Kingfisher, Whimbrel, Torresian Crow, Striated Heron, Lesser Frigatebird, Palm Cockatoo, Olive-backed Sunbird and Coconut Lorikeet. Traveling to north-eastern region of Yenbekaki was a nice experience for me. Ferry boat service to the region is not available. 
Visitors who want to go there need to charter a good boat with powerful engines. 

Booking
If you are interested in traveling to this north-east region of Waigeo island, please, contact the chairman of Indonesian Tourist Guide Association of Raja Ampat, Ms. Rani Tumundo using this number:  +62 812-4804-900 (WA).

The north-east region of Waigeo island is a highly recommended destination for those who like adventure trips. We hope that you are interested in taking the tour. - written by Charles Roring

Saturday, November 16, 2019

HPI Papua Barat terlibat dalam kegiatan Penyelarasan Kurikulum Jurusan UPW SMK 1 Manokwari.

SMK N 1 Manokwari dalam perkembangannya terus memperhatikan kebutuhan pokok dari setiap lulusan yang dihasilkan. Hal inilah yang mendasari kegiatan Penyelarasan Kurikulum pada Jurusan UPW (Usaha Perjalanan Wisata) yang dilakukan selama 2 hari, 15-16 November 2019 bertempat di salah satu ruang rapat di SMKN 1 Manokwari. 
Penyelarasan kurikulum di SMKN1 Pariwisata Manokwari
Penyelarasan Kurikulum di SMKN 1 Pariwisata
Dalam sambutannya pada acara pembukaan kegiatan, Pattikawa selaku Kepala Sekolah SMK N 1 Manokwari,  meminta kesediaan para narasumber yang berasal dari DPD ASITA, DPD HPI, pihak Hotel yang diwakili oleh Manajer HRD Swisbell hotel dan Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat, untuk memberikan masukan dan sumbangan pemikiran guna memperbaiki dan menyelaraskan kurikulum jurusan UPW agar lebih berbobot dan berorientasi pada keahlian yg dibutuhkan di dunia kerja.

Dalam pembahasan penyelerasan Kurikulum,  Yansen Saragih, S.S., M. Par yang mewakili DPD HPI Papua Barat meminta agar kurikulum yang ada untuk dapat mengakomodir pelajaran bahasa asing selain Bahasa Inggris, yakni Bahasa Mandarin dan Bahasa Belanda. Hal ini dilatarbelakangi jumlah wisatawan yang berasal dari kedua negara tersebut merupakan pangsa pasar wisatawan yang paling banyak mengunjungi Papua Barat.  Hal kedua yang menjadi sorotan Wakil Ketua DPD HPI Papua Barat adalah perlunya penambahan jam pelajaran pada 2 konsentrasi mata pelajaran yakni mata pelajaran Ekonomi kreatif dan kewirausahaan serta mata pelajaran Pengelolaan MICE.  Saragih meyakini bahwa kedepannya, 2 konsentrasi mata pelajaran ini akan sangat berguna bagi setiap lulusan Jurusan UPW karena akan langsung dapat menciptakan lapangan pekerjaan menjadi Event organizer (EO) dan usaha souvenir. Hal tersebut diamini oleh Brigita Sawen yang mewakili Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat, menurutnya kedepannya Usaha EO akan menjadi usaha yang menjanjikan dan menyerap tenaga kerja karena banyak instansi pemerintah yang akan menggunakan jasa EO sebagai pihak ketiga dalam menyelenggarakan event-event pemerintah kedepannya. 
Herman selaku Ketua DPD ASITA Papua Barat senada dengan Lennie dari Swissbel hotel Manokwari lebih menekankan perlunya penambahan waktu praktek kerja dari setiap siswa Jurusan UPW agar lebih membiasakan siswa bekerja dalam tim kerja dan lebih memiliki waktu mendapat ilmu langsung dari praktek kerja.
Kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi ruang pameran SMKN 1 dan melihat beberapa hasil karya kreatif dari siswa SMKN 1.
Kegiatan ditutup pukul 3 sore waktu setempat oleh kepala sekolah SMKN 1 Manokwari dengan resmi. 

HPI Survei Terumbu Karang di Pulau Mansinam

DPD HPI Papua Barat baru saja melaksanakan survey bawah laut di Pulau Mansinam Manokwari pada hari ini, Sabtu, 16 November 2019. Survey tersebut dilakukan oleh Ketua DPD Matias Rumbruren dan Koordinator Bidang Promosi Charles Roring. Kegiatan survei berlangsung selama satu setengah jam dari 16.00 sampai 17.30 di Pantai Sra-Oser. Kegiatan survey terumbu karang dijalankan dengan cara snorkeling dan freediving untuk mengetahui dari dekat kondisi terumbu karang yang ada di sebelah timur Pulau Mansinam. Meskipun perairan Mansinam sedikit berarus, survei berjalan lancar dengan jarak pandang mencapai lebih dari 15 meter.
Pada saat yang sama, para aktivis muda dari komunitas Mahasiswa Peduli Pariwisata (MPP) sedang mendekorasi pantai tersebut untuk dipersiapkan sebagai pantai wisata yang baru di kota Manokwari. 
Terumbu karang dan ikan tropis di Pulau Mansinam.
Terumbu Karang di Pulau Mansinam, Manokwari
Berdasarkan hasil survei singkat pada sore itu, diketahui bahwa kondisi terumbu karang di pantai ini relatif lebih baik dibandingkan pantai-pantai lain yang ada di dalam Teluk Dore, Manokwari. Ada banyak jenis ikan yang dapat dilihat dengan mudah pada kedalaman antara 1 hingga 10 meter. Beberapa di antaranya adalah butterflyfish, angelfish, surgeonfish, damselfish, coral breams, anthias, wrasse, parrotfish, cardinalfish, snapper dan lain-lain. 
Kondisi terumbu karang di Pantai Sora Oser Pulau Mansinam, Manokwari
Ratusan ikan kecil hidup di terumbu karang Pulau Mansinam
Pada daerah dangkal dengan kedalaman sekitar 0.5 sampai 1 meter, dasar pantai ditumbuhi padang lamun. Keberadaan lamun tersebut membantu mencegah butiran pasir halus dan lumpur menutupi terumbu karang. Oleh karena itu, pantai Sra-Oser ini cukup jernih.
Selama survei, baik Matias dan Charles tidak melihat adanya teripang di dasar laut. Padahal hewan echinoderm ini ikut memegang peranan penting dalam menyerap nutrient yang larut di air laut. Mereka berharap agar populasi teripang di perairan itu bisa dilindungi oleh masyarakat supaya kualitas kejernihan air di pantai Sra-Oser bisa semakin baik.
Bintang Laut Biru (Linckia laevigata)
Survei singkat ini membantu HPI dan masyarakat setempat untuk menentukan zona mana saja yang aman bagi para wisatawan dan zona yang tidak boleh dimasuki oleh wisatawan untuk mencegah kerusakan pada terumbu karang.
Terumbu karang di Pulau Mansinam, foto freediving
Kehidupan Laut di Terumbu Karang Pulau Mansinam, Manokwari
Ketua DPD HPI Papua Barat meminta kepada masyarakat kota Manokwari untuk mengurangi penggunaan kantung dan botol plastik, serta tidak membuang sampah plastik sembarangan yang akhirnya akan hanyut ke laut saat musim hujan. Masyarakat setempat menyambut positif rencana pengembangan Sra Oser menjadi pantai wisata dan berharap agar hal ini bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Oleh Charles Roring

Thursday, November 7, 2019

Pelantikan Pengurus DPC HPI Pegunungan Arfak

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Papua Barat, Matias Rumbruren, S.S., baru saja melantik Krif Indow sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang HPI Kabupaten Pegunungan Arfak. Pelantikan tersebut berlangsung di aula Kantor Bupati Pegaf pada hari Jumat 7 November 2019, jam 11.00 pagi waktu setempat.
Hadir dalam acara ini, Bupati Kabupaten Pegunungan Arfak Yosias Saroi, S.H., M.H.; Kasi Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat Disbudpar Prov. Papua Barat Rozene Sanchia Patay; dan sejumlah jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Pegaf. 
Ketua DPD HPI Papua Barat memberi selamat kepada Ketua DPC HPI Pegunungan Arfak
Ketua DPD HPI Provinsi Papua Barat dalam sambutannya  mengatakan bahwa, HPI adalah organisasi profesi non-politik dan mandiri pramuwisata yang bermitra dengan pemerintah untuk mengembangkan kepariwisataan di daerah ini. HPI sebagai ujung tombak di lapangan dalam melayani para wisatawan akan bekerja keras mempromosikan berbagai potensi wisata yang ada di Pegunungan Arfak guna meningkatkan jumlah wisatawan yang datang. 
Ketua DPC HPI Pegunungan Arfak saat sedang memberi sambutan
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPC terpilih menyatakan bahwa ia dan pengurus HPI Pegaf yang baru saja dilantik akan bekerja sama dengan DPD HPI Papua Barat dan Pemkab Pegaf untuk mengembangkan kepariwisataan di Pegunungan Arfak.
Bupati Kabupaten Pegunungan Arfak saat memberi sambutan dalam acara pelantikan
Pengurus DPC HPI Pegunungan Arfak 2019-2024
Dalam kata sambutan di acara pelantikan itu, Bupati Kabupaten Pegaf mengatakan bahwa pemerintah daerah sedang mempersiapkan infrastruktur seperti pengaspalan jalan di sepanjang kawasan pegunungan, dan perpanjangan lapangan terbang di Anggi agar pesawat sejenis ATR bisa mendarat sehingga jumlah wisatawan yang ke Pegunungan Arfak bisa lebih banyak lagi.
Pembangunan infrastruktur tersebut mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat ketika Presiden Indonesia Joko Widodo berkunjung ke Pegunungan Arfak akhir bulan Oktober yang lalu.
Danau Anggi - salah satu daya tarik wisata utama di Pegunungan Arfak
Di samping itu pula, Bupati berharap agar DPC HPI Kabupaten Pegunungan Arfak sebagai wadah baru yang terbentuk bisa bersama-sama pemerintah mempromosikan potensi wisata seperti Danau Anggi, gua alam, air terjun, beraneka ragam bunga, dan berbagai spesies burung. Ia menambahkan pula bahwa keunikan budaya masyarakat Arfak seperti tari-tarian, rumah kaki seribu, tradisi pembuatan minyak buah merah bisa menarik lebih banyak wisatawan baik domestik maupun manca-negara ke Pegunungan Arfak. Dia juga berharap  bahwa, dengan adanya HPI di Pegunungan Arfak, masyarakat tidak lagi menjadi penonton, tapi juga ikut berperan langsung dalam melayani wisatawan supaya bermanfaat secara ekonomi buat kehidupan mereka. Oleh: Charles Roring

Wednesday, November 6, 2019

HPI Raja Ampat musnahkan 120 bintang laut berduri

Sorong (ANTARA) - Anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, memusnahkan sebanyak 120 bintang laut berduri atau COT's yang merupakan hama perusak terumbu karang.
Sekretaris DPC HPI Raja Ampat, Maikel Sada di Sorong, Kamis, mengatakan anggota HPI Raja Ampat pada 6 -7 November 2019 melakukan aksi bakti sosial pembersihan bintang laut berduri di Distrik Misool, Raja Ampat Selatan.
Aksi pembersihan bintang laut berduri oleh anggota HPI Raja Ampat di Misool. (Foto Antara Papua Barat/ Ernes)
Dia mengatakan, aksi pembersihan bintang laut berduri yang dilakukan di Pulau Jam Misool, pihaknya berhasil memusnahkan sebanyak 19 bintang laut berduri yang telah merusak terumbu karang setempat.
Sedangkan aksi pembersihan di Pulau Olobi, kata dia, anggota DPC HPI Raja Ampat berhasil memusnahkan sebanyak 101 bintang laut berduri yang telah merusak terumbu karang setempat.
Ia menjelaskan, metode pemusnahan bintang laut berduri oleh anggota HPI Raja Ampat dengan cara menjepit dengan menggunakan alat penjepit yang terbuat dari bambu.
Dikatakan, bintang laut berduri yang dimusnahkan tersebut berada di dasar laut pada kedalaman rata-rata tiga sampai dengan empat meter. Kemudian anggota HPI Raja Ampat masuk ke dasar laut secara manual tanpa alat selam mengangkat bintang laut berduri tersebut guna dimusnahkan di darat.
Menurutnya, aksi pembersihan bintang laut berduri tersebut merupakan rasa tanggung jawab pemandu wisata anggota HPI sebagai ujung tombak pariwisata untuk menjaga agar terumbu karang tidak rusak dan tetap indah.
"Kami akan terus menjaga agar terumbu karang tetap terlestari sehingga pariwisata tetap berkelanjutan bagi generasi di masa yang akan datang," ujarnya.
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Alviansyah Pasaribu