Wednesday, November 20, 2019

Wisata Petualangan di Hutan Manokwari

Banyak sekali wisatawan asing yang telah menjelajahi hutan dataran rendah dan perbukitan Manokwari. Mereka berasal dari negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Canada, Australia, Belanda, Swedia, Inggris, Jerman, Swiss, Finlandia, Denmark, Norwegia, Prancis, Belgia, Austria, Russia, Italia, Polandia,  dan lain-lain. Ada juga yang datang dari negara Asia seperti China,  Korea, Filipina, Jepang, Thailand, India, dan Malaysia. 
Wisatawan Inggris berkemah di hutan Manokwari
Mereka datang untuk mengamati hewan dan tumbuhan tropis Papua. Ada berbagai spesies burung, reptil, mamalia, serangga dan tumbuhan tropis yang unik. Kebanyakan wisatawan menghabiskan waktu antara 3 sampai 4 hari berkemah di dalam hutan dengan dipandu oleh pramuwisata dan 1 atau 2 warga kampung yang tinggal di sekitar hutan itu. Beberapa lokasi penting untuk wisata petualangan di hutan Manokwari adalah:
Hutan Susnguakti
Hutan perbukitan ini terletak di sebelah selatan kota Manokwari. Untuk mengunjunginya, wisatawan perlu naik kendaraan selama 1 jam. Setelah itu dengan ditemani oleh beberapa warga kampung, wisatawan bisa mulai berjalan kaki selama 1 jam ke lokasi base-camp yang terletak di pinggir sungai kecil. Burung Cendrawasih Kuning, Burung Cendrawasih Raja dan Burung Cendrawasih Dada Biru (Magnificent Riflebird) merupakan target pengamatan yang penting bagi wisatawan. Ada juga spesies burung lainnya yang dapat dilihat antara lain Raja Udang Paruh Kuning, Raja Udang Dwarf Papua, Raja Udang Paruh Bengkok, Kookaburra Perut Merah, Fairy Lorikeet, Taun-taun dan lain-lain.
Wisatawan China dan Australia memotret Cendrawasih Raja (inset) di Hutan Susnguakti
Pada malam hari, wisatawan akan diajak untuk mencari hewan nokturnal seperti kuskus. Warga kampung memiliki ketrampilan khusus untuk menarik kuskus. Setelah berjalan ke titik tertentu di dalam hutan, mereka akan meminta semua lampu dimatikan. Wisatawan duduk di tanah. Setelah itu salah seorang warga akan menirukan suara kuskus betina sampai beberapa kali. Lima hingga lima belas menit kemudian, ketika kuskus jantan sudah mendekat, pemandu akan menyalakan senter ke arah kuskus. Setelah itu, wisatawan boleh memotretnya. Penjelajahan hutan di malam hari bisa dilanjutkan lagi untuk mencari soa-soa duri, kunang-kunang, atau jamur yang bercahaya di kegelapan.
Pramuwisata untuk Pengamatan Satwa Liar Om Yunus dan Wisatawan Russia
Hutan Mesirrokow
Hutan dataran rendah ini adalah salah satu lokasi favorit bagi wisatawan asing yang ingin merasakan suasana alam Papua yang indah dan tenang serta kaya akan berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Dari berbagai perjalanan wisata yang saya selenggarakan ke hutan itu, semuanya menyatakan bahwa mereka senang karena sudah berkunjung ke sana. Aktivitas wisata di hutan ini antara lain pengamatan burung dan satwa liar di sepanjang tepian sungai, dan berenang.
Wisatawan Prancis saat menikmati aktivitas nonton burung di Hutan Mesirrokow, Manokwari
Pada malam hari, penjelajahan hutan biasanya dilakukan untuk melihat burung Large-tailed Nightjar, kuskus, atau kelelawar yang suka makan buah di pepohonan. Burung migran seperti Rainbow Bee-eater, Little-ringed Plover, Yellow-eastern Wagtail juga sering dijumpai di tepi sungai. Kadang-kadang ada babi hutan, rusa, lao-lao (wallaby), dan soa-soa yang nampak turun ke sungai untuk minum atau mencari makan. Ini adalah atraksi alam yang unik dan tidak semua wisatawan bisa melihatnya.
Pemuda-pemuda Papua belajar menggunakan binoculars dan spotting scope
Untuk pengamatan burung dan satwa liar di Hutan Manokwari
Aktivitas wisata petualangan di hutan Manokwari mendapat dukungan dari warga setempat yang tinggal di pinggir hutan tersebut. Wisatawan yang datang telah membantu menciptakan lapangan pekerjaan. Warga kampung bekerja sebagai penunjuk jalan, porter, tukang masak serta penjaga keamanan. Mereka juga bisa menjual sayur dan buah-buahan yang mereka tanam di pekarangan rumah untuk dikonsumsi oleh para pencinta alam tersebut.
Karena warga kampung mendapat manfaat positif dari aktivitas ekowisata ini, mereka dengan senang hati dan kesadaran penuh ikut mengkampanyekan pelestarian hutan dan perlindungan satwa liar yang ada di daerah mereka.
Ditulis oleh: Charles Roring

No comments:

Post a Comment